Jumat, 18 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA | Bursa Regional Menghijau Namun IHSG Dibuka Negatif Pagi Ini




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- IHSG pagi ini dibuka di level 6065.52, turun dari posisi penutupannya kemarin sore yakni di 6068.44. Demikian juga dengan indeks LQ45 bergerak turun ke level 876.86 dibandingkan level penutupannya di 877.51. Bursa Asia menghijau.

Sementara bursa utama Asia pagi ini bergerak positip, indeks Nikkei 225 maju 0.33% atau 96.67 poin ke level 29113.85 seperti yang terpantau pada layar RTI pukul 08:48 WIB. Demikian juga dengan indeks Hangseng, menguat 0.88% atau 251.21 poin ke level 28809.80 dan indeks Shanghai SSEC, naik tipis 0.02% atau 0.73 poin ke level 3526.33.

Harga emas keluaran ANTAM pagi ini di gelar di harga Rp.920.000 per gram, anjlok lagi sebesar Rp.8000 dibandingkan harga penutupannya kemarin sore yaitu di Rp.928.000 per gram.

Harga emas di pasar dunia pagi ini bergerak naik tipis, tetapi berada pada jalur pecan terburuknya sejak Maret 2020. Setelah pesan hawkish Federal Reserve AS tentang kebijakan moneter yang mendukung dolar dan imbal hasil obligasi sehingga mengurangi daya Tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Kamis, 17 Juni 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Delapan Sektor dan 327 Saham Bawa IHSG Turun 0.17 Persen




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG ditutup turun 0.17% atau 10.12 poin ke level 6068.44. Demikian juga dengan indeks LQ45 yang merosot 0.86% atau 7.59 poin ke level 877.51.

Delapan dari 11 indeks sektoral turun menekan IHSG, dipimpin sektor energy yang anjlok sebesar 1.46% disusul sektor konsumsi proper 1.08% dan sektor properti dan real estate tergerus 0.72 persen.

Sementara tiga sektor lagi masih menguat, yakni sektor teknologi yang melonjak 2.05% lalu sektor perindustrian 0.67% dan sektor keuangan naik 0.21 persen.

Dari catatan perdagangan terlihat ada 179 saham yang harganya naik sementara yang turun lebih banyak yaitu 327 saham dan yang stagnan ada 145 saham.

Volume transaksi hari ini ada sebanyak 27.75 milar, cukup ramai, dengan nilai sebesar Rp.13.52 triliun dan nilai kapitalisasi pasar mencapai 7205.92.

Bursa utama Asia sore ini bergerak beragam, indeks Nikkei 225 melemah 0.93% atau 272.68 poin ke level 29018.33. Sementara indeks Hangseng berhasil naik 0.43% atau 121.75 poin ke level 28558.59, demikian juga dengan indeks Shanghai SSEC, menguat meski terbatas, lebih tinggi 0.21% atau 7.27 poin ke level 3525.60.

Nilai tukar rupiah di pasar spot sore hari ini ditutup di level Rp.14.355 per dolar AS, merosot 0.82% dibandingkan level penutupannya kemarin sore yakni di Rp.14.238 per dolar. Mayoritas mata uang utama Asia melemah sore ini, dipimpin won Korea Selatan yang anjlok sebesar 1.19 persen. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 16 Juni 2021

PT KP PRESS | Rupiah Rabu Pagi Melemah ke Rp14.255/USD; Dollar di Asia Menanjak Perlahan ke 1 Bulan Tertingginya




PT KP PRESS SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Rabu pagi ini (16/6), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah di hari ketiganya, sementara dollar AS di pasar Asia naik terbatas setelah stabil 2 hari di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini turun 0,21% atau 30 poin ke level Rp 14.255 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.225.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.235 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.257, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.255. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS naik terbatas di pasar uang Asia setelah stabil 2 hari di sesi global sebelumnya; berada di sekitar sebulan tertingginya di tengah ekspektasi pasar akan adanya indikasi pengetatan moneter dari pertemuan the the Fed Kamis ini.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini naik tipis ke level 90,57, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,51.

Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama, menguat 7,141 poin (0,12%) ke level 6.096,179, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed dengan data ekspor Jepang di bawah ekspektasi dan Wall Street ditutup dalam koreksi.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia merangkak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.140 – Rp14.325. PT KP PRESS

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

 

Selasa, 15 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Awal Pekan Mixed, Nasdaq dan S&P500 Cetak Rekor Tertinggi




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham Amerika mixed  pada perdagangan yang  berakhir Selasa dinihari WIB (15/6/2021), dengan hanya indeks Nasdaq dan S&P500 berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones terkoreksi dan turun ke posisi terendah 3 pekan.

Indeks Nasdaq naik 104,72 poin atau 0,7 persen menjadi 14.174,14 dan indeks S&P 500 naik 7,71 poin atau 0,2 persen menjadi 4.255,15 setelah menghabiskan sebagian besar hari di wilayah negatif. Sementara itu, indeks Dow Jones merosot 85,85 poin atau 0,3 persen menjadi 34.393,75.

Pergerakan mixed di bursa Wall Street ini terjadi karena investor menantikan pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pada Kamis dinihari. Pergerakan kuat Nasdaq mencerminkan kenaikan saham teknologi, dengan saham perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Netflix, Adobe System dan Facebook melonjak diatas 2 persen.

Secara sektoral, penguatan saham dipimpin oleh saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index naik 1,4 persen ke penutupan tertinggi dua bulan. Kemudian saham perangkat lunak melonjak dengan Dow Jones U.S. Software Index mencetak kenaikan 1 persen.

Sementara itu, penutupan Dow Jones yang lebih rendah sebagian disebabkan oleh anjloknya saham raksasa keuangan seperti saham JPMorgan Chase   dan saham Goldman Sachs. Sektor yang mendominasi pelemahan Dow Jones yaitu sektor perbankan dengan  Indeks Bank KBW turun 1,6 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Senin, 14 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 14 – 18 Juni 2021: Masih Bersinar?




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Setelah sempat mengalami rebound dari posisi terendah selama satu bulan, GBP/USD berbalik tertekan turun ke 1.4114 karena data GDP Inggris untuk bulan April yang keluar, meleset dari yang diperkirakan di 2.3% dan spekulasi bahwa pembukaan kembali ekonomi Inggris akan mengalami penundaan, selain kembali munculnya masalah Brexit sehubungan dengan isu protokol Irlandia Utara. GBP/USD makin tertekan dengan reboundnya dollar AS oleh karena munculnya angka Consumer Sentiment AS yang bagus.

Brusel kehilangan kesabaran dengan penundaan dari Inggris di dalam mengimplimentasikan kesepakatan yang telah ditanda tangani dan mengancam kuota tarif. Namun tekanan dari Biden agar isu ini segera diselesaikan menenangkan sentimen pasar sehubungan dengan Brexit dan membuat Poundsterling mengalami kelegaan.

Varian baru virus Delta menyebar dengan cepat di Inggris, membuat kasus baru Covid – 19 di Inggris mencapai angka tertinggi sejak bulan Februari. Hal ini juga membuat semakin tidak mungkin untuk membuka kembali kegiatan ekonomi tahap terakhir di Inggris. Dengan demikian “Freedom Day “ yang sangat dinantikan kemungkinan akan ditunda dari tanggal 21 Juni menjadi awal Juli.

Pernyataan Kepala Ekonom Bank of England Andy Haldane bahwa BoE sudah bisa memulai memperketat QE, telah membangunkan Sterling dari tidurnya dan mengirim naik lebih tinggi. Haldane juga mengatakan bahwa ekonomi Inggris akan bergerak dan sudah terlihat tekanan harga.

Di AS, Treasury Secretary AS Yellen mengatakan bahwa paket belanja infrastruktur dalam jumlah yang besar akan menyehatkan ekonomi AS sekalipun bisa menyebabkan naiknya tingkat suku bunga dan inflasi. Pernyataan Yellen mendorong naik yields treasury AS meskipun masih dibawah tingkat sebelum kejatuhan karena rilis data Non-Farm Payrolls hari Jumat minggu lalu yang mengecewakan.

Consumer Price Index (CPI) keluar di 0.6% yang adalah lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 0.5%. Secara tahunan CPI umum naik ke 0.5% pada bulan Mei, dibandingkan dengan 4.7% di bulan April dan yang diperkirakan. AS juga mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk minggu yang berakhir pada tanggal 4 Juni di 376.000, yang lebih baik daripada sebelumnya di 385.000 namun sedikit diatas dari yang diperkirakan di 370.000.

Di Inggris minggu ini kelihatannya bukan masalah apakah “Freedom Day” akan ditunda, melainkan sampai kapan akan ditunda? Setiap penundaan yang melewati dari minggu pertama Juli akan bisa berefek negatif bagi. Sebaliknya apabila ada keputusan yang mengejutkan yang tetap melekat pada tanggal 21 Juni, akan positip bagi poundsterling.

Vaksinasi yang cepat akan mendorong investor untuk bersemangat. Inggris juga akan mengeluarkan data ekonomi, tingkat pengangguran, tingkat inflasi dan penjualan ritel.

Tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap berhasil ditekan dibawah 5% pada bulan April, sementara Claimant Count Change yang terbaru di bulan Mei kemungkinan akan menunjukkan penurunan berikutnya. Pelonggaran restriksi akan bisa mendorong pasar tenaga kerja.

Apakah pembukaan kembali kegiatan ekonomi telah mendorong naik harga-harga? Sebegitu jauh, CPI umum berada di bawah target 2% dari BoE dan kenaikan di atas level tersebut tidak akan menjadi suatu kejutan. Meskipun demikian, rintangan untuk menaikkan tingkat bunga tetap tinggi, berdasarkan percepatan inflasi sekarang ini.

Statistik penjualan ritel untuk bulan Mei pada hari Jumat kemungkinan akan menunjukkan lompatan yang substansial di dalam angka tahunan disebabkan karena “base effect” yaitu lockdown Inggris pada tahun lalu. Meskipun angka bulanan kemungkinan akan menunjukkan angka yang kuat juga.

Secara keseluruhan, data ekonomi Inggris yang akan keluar pada minggu ini kemungkinan akan menjadi faktor yang positip bagi Poundsterling.

Di Amerika Serikat, melakukan pengetatan moneter atau tidak? Itulah pertanyaan untuk Federal Reserve dalam pertemuannya bulan Juni ini, atau paling tidak ada sedikit diskusi mengenai pengurangan pembelian obligasi yang akan positip bagi dollar AS.

Kenaikan inflasi dalam CPI umum ke 5%, dan tanda-tanda di dalam survey akan tekanan kenaikan harga, menunjukkan kepada akan dilakukannya pengetatan moneter pada akhir tahun ini. Sementara kepala the Fed Jerome Powell dan koleganya bisa terus melanjutkan desakan bahwa inflasi adalah bersifat sementara dan employment masih ketinggalan, masih ada 7,6 juta orang Amerika yang masih harus kembali ke pekerjaan mereka sebelum pandemik. Pasar memperkirakan the Fed akan menahan diri untuk tidak menghantam kapal pada saat ini, dan baru akan bergerak pada akhir Agustus di Jackson Hole Symposium.

Selain keputusan dari the Fed pada hari Rabu, pasar juga akan memandang kepada angka-angka penjualan ritel untuk bulan Mei. Setelah mengatasi angka perkiraan bulan maret dan mengecewakan di bulan April kelihatannya hanya akan ada sedikit perubahan untuk angka bulan lalu.

Kemajuan belanja infrastruktur yang massif juga mendapatkan perhatian. Setelah pembicaraan terakhir antara Gedung Putih dan sekelompok Republikan gagal, muncul penawaran bipartisan yang lain, namun masih memerlukan persetujuan dari para pejabat senior.

Kecepatan vaksinasi Amerika telah melambat, namun pemerintah federal giat berusaha agar sebanyak mungkin orang Amerika menerima suntikan sampai tanggal 4 Juli.

Momentum kenaikan masih ada namun sudah agak melemah.

“Support” terdekat menunggu di 1.4110 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4080 dan kemudian 1.4010. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4180 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4250 dan kemudian 1.4360. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA