PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dolar AS masih bergerak di bawah level tertinggi 11 minggu versus mata uang utama pada hari Kamis mencermati sinyal yang bertentangan dari pejabat Federal Reserve AS.
Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap enam rival, berdiri di 91,806 di awal sesi Asia setelah merosot ke 91.509 pada hari Rabu. Itu di 92.408 pada akhir pekan lalu, tertinggi sejak 9 April.
Mata uang AS mendapat dukungan semalam karena dua pejabat Fed mengatakan bahwa periode inflasi tinggi di Amerika Serikat dapat bertahan lebih lama dari yang diantisipasi, sehari setelah Ketua Fed Jerome Powell mengecilkan tekanan harga yang meningkat.
Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan dengan pertumbuhan melonjak menjadi sekitar 7% tahun ini dan inflasi jauh di atas target Fed 2%, dia sekarang memperkirakan suku bunga perlu naik pada akhir 2022.
Baik pejabat Fed Bostic dan Michelle Bowman mengatakan bahwa sementara mereka sebagian besar setuju bahwa kenaikan harga baru-baru ini akan terbukti sementara, mereka juga merasa mungkin perlu waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk memudar.
Indeks dolar melonjak sebanyak 2,1% minggu lalu setelah The Fed mengejutkan pasar pada 16 Juni dengan mengatakan bahwa pembuat kebijakan memperkirakan dua kenaikan suku bunga pada tahun 2023.
Tetapi indeks menyerah sekitar sepertiga dari kenaikan itu setelah Powell pada hari Selasa mengatakan bahwa inflasi naik ketika ekonomi dibuka kembali dari pandemi COVID-19, dan bahwa tekanan harga itu akan mereda dengan sendirinya.
Enam pejabat Fed akan berbicara pada hari Kamis, termasuk Presiden Fed New York John Williams, yang pada hari Selasa mengatakan setiap percakapan tentang kapan harus menyesuaikan suku bunga masih jauh.
Euro sedikit berubah pada $ 1,19295 pada hari Kamis dibandingkan dengan sesi sebelumnya, ketika naik setinggi $ 1,19700 untuk pertama kalinya dalam seminggu. Itu telah merosot ke level terendah sejak 6 April pada hari Jumat, di $ 1,18470.
Yen melemah sejauh 111,11 per dolar untuk pertama kalinya dalam 15 bulan, dan terakhir melemah 0,1% pada 111,03.
Analyst memperkirakan pasar akan mencermati data ekonomi AS malam nanti dimana akan dirilis data Durables Goods Orders Mei yang diindikasikan meningkat, juga data GDB Growth Rate Final Q1 yang diindikasikan meningkat, serta data Initial Jobless Claim yang diindikasuikan menurun. Jika ketiga data tersebut terealisir sesuai indikasi, maka akan memberikan sentimen penguatan ekonomi AS dan menguatkan dolar AS. PT KONTAK PERKASA
vibiznews.com
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA