Jumat, 16 Juli 2021

PT KONTAK PERKASA | Bursa AS 15 Juli Berakhir Mixed, Data Klaim Pengangguran Menurun




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Perdagangan bursa saham Amerika Serikat ditutup dengan kinerja yang mixed untuk semua indeks utamanya  pada sesi yang berakhir Jumat dinihari WIB (16/7/2021). Hanya Dow Jones yang bertahan di zona positif, sedangkan Nasdaq dan S&P500 masih alami tekanan profit taking sebelumnya.

Indeks Dow Jones naik 53,79 poin atau 0,2 persen menjadi 34.987,02, indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi  turun 101,82 poin atau 0,7 persen menjadi 14.543,13 dan indeks S&P 500 turun 14,27 poin atau 0,3 persen menjadi 4.360,03. Kenaikan Dow Jones sebagian disebabkan oleh kekuatan saham UnitedHealth  setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut melaporkan hasil kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan.

Kekuatan Dow Jones juga disumbang oleh laporan Departemen Tenaga Kerja AS  yang menunjukkan klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran menurun sejalan dengan perkiraan ekonom pada pekan yang berakhir 10 Juli. Klaim pengangguran awal turun menjadi 360.000, turun 26.000 dari level revisi minggu sebelumnya di 386.000. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran turun menjadi 360.000.

Sementara itu, pelemahan saham di Nasdaq dan S&P500 dipicu oleh kekhawatiran baru tentang prospek ekonomi global setelah laporan dari Biro Statistik Nasional China menunjukkan pertumbuhan PDB China melambat lebih dari yang diharapkan pada kuartal kedua.  PDB China tumbuh 7,9 persen tahun ke tahun di kuartal kedua, di bawah ekspektasi untuk kenaikan 8,1 persen dan turun tajam dari 18,3 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Terdapat laporan ekonomi lainnya yang positif, produksi industri naik 0,4 persen di bulan Juni setelah  turun 0,7 persen di bulan Mei. Para ekonom memperkirakan produksi industri meningkat sebesar 0,7 persen.

Sentimen juga dilemahkan adanya indikasi beberapa bank sentral di seluruh dunia sedang mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter lebih cepat dari Federal Reserve yang telah menambah kekhawatiran tentang ekonomi global.

Melihat pergerakan saham secara sektoral, saham  minyak yang paling banyak tertekan ditunjukkan oleh Philadelphia Oil Service Index turun 3,6 persen ke level penutupan terendah dalam lebih dari dua bulan.

Kelemahan signifikan juga terlihat di antara saham semikonduktor, terlihat dari penurunan 2,2 persen oleh Philadelphia Semiconductor Index. Indeks mundur lebih jauh dari rekor tertinggi yang dicapai pada awal perdagangan hari Rabu. Namun pergerakan sebaliknya dipimpin oleh saham  utilitas yang menunjukkan penguatan. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Kamis, 15 Juli 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Forex Dolar AS: Penarikan Stimulus Darurat Masih Jauh Meski Inflasi AS Melonjak




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Posisi dolar AS dalam indeks dolar pada  perdagangan forex sesi Asia hari Kamis (15/7/2021) berusaha bergerak bullish setelah terkoreksi cukup signifikan dari posisi tertinggi 3 bulan.  Dolar AS melemah terhadap banyak rival utama mengikuti pergerakan turun yield obligasi AS tenor 10-tahun.

Indeks dolar  tertekan mencerna komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell dihadapan Komite Jasa Keuangan DPR AS yang menyarankan bank sentral tidak terburu-buru untuk menarik kembali stimulus darurat meskipun ada kenaikan inflasi.

Powell mengatakan inflasi kemungkinan akan tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang, sementara didorong oleh efek dasar,  mencatat bahwa masih ada jalan panjang sebelum pasar tenaga kerja sepenuhnya pulih dari pukulan pandemi.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun berada di posisi terendah 5 bulan di 1,344%. Dari rilis data ekonomi, harga produsen untuk permintaan akhir di AS melonjak 7,3% yoy pada Juni 2021, kenaikan terbesar sejak seri saat ini dimulai pada November 2010.

Sebelumnya investor dikhawatirkan oleh laporan tingkat inflasi AS yang melonjak tinggi pada bulan Juni. Indeks harga konsumen yang menunjukkan tingkat inflasi di AS mengalami kenaikan bulanan terbesar dalam tiga belas tahun di bulan Juni, menurut laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja. Kenaikan inflasi tersebut disumbang oleh lonjakan harga mobil bekas dan truk serta makanan.

Terhadap semua rival utamanya posisi dolar AS menguat moderat, dan diantaranya posisi euro dalam pair EURUSD alami koreksi setelah sebelumnya bullish kuat. Namun untuk yen Jepang lanjut menguat terhadap dolar AS ke posisi tertinggi sepekan. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 14 Juli 2021

PT KP PRESS | Rekomendasi EUR/USD 14 Juli 2021: Turun dengan Dovishnya ECB & Tingginya CPI AS




PT KP PRESS SURABAYA
- EUR/USD turun tajam ke bawah 1.18 di sekitar 1.1799 dengan angka inflasi AS menyentuh 5.4% YoY pada bulan Juni, jauh di atas daripada yang diperkirakan di 4.9%. CPI inti juga meningkat ke 4.5%, di atas daripada yang diperkirakan di 4%. Akibatnya dollar AS menguat secara luas.

Pasangan matauang EUR/USD diperdagangkan dengan suram selama separuh pertama perdagangan hari Selasa dan mempercepat penurunannya setelah keluarnya data inflasi AS. Consumer Price Index (CPI) direvisi di bulan Juni menjadi 5.4% YoY, jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan di 4.9%. Angka inti juga direvisi naik dari 3.8% ke 4.5%. Jerman juga mempublikasikan angka inflasi bulan Juni dengan CPI tahunan dikonfirmasi berada di 2.3%.

Sebelumnya Presiden ECB Christine Lagarde memberikan perincian lebih lanjut dari keputusan terakhir untuk mencegah pengetatan moneter secara prematur. Lagarde menjelaskan bahwa inflasi 2% bukanlah batas atas dan bahwa para pembuat kebijakan akan menerima naik atau turun disekitar level tersebut.

“Support” terdekat menunggu di 1.1795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1750 dan kemudian 1.1710.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.1840 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1885 dan kemudian 1.1920. PT KP PRESS

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

 

Selasa, 13 Juli 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Harga emas turun pada hari Senin (12/07) tertekan dolar AS yang lebih kuat membuat emas batangan lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara investor menunggu data inflasi AS dan pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell minggu ini.

Harga emas spot turun 0,4% pada $1,800,46 per ons.

Harga emas berjangka AS tergelincir 0,5% menjadi $1,801,30 per ons.

Indeks dolar naik 0,2% terhadap para pesaingnya.

Harga emas turun 7% pada bulan Juni menyusul kemiringan hawkish dari bank sentral AS. Meskipun emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga Fed akan meningkatkan biaya peluang memegang emas.

Investor akan fokus pada laporan indeks harga konsumen A.S. pada hari Selasa, dan kesaksian Powell di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis untuk petunjuk tentang garis waktu pengetatan kebijakan.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen AS untuk Juni naik 0,4% dari Mei dan 4,0% dari tahun sebelumnya setelah dua bulan berturut-turut naik tajam dalam harga.

Menawarkan sedikit kelonggaran untuk emas, peningkatan infeksi baru yang disebabkan oleh varian virus corona Delta membatasi kenaikan di pasar ekuitas.

Analyst memperkirakan harga emas berpotensi lemah jika dolar AS terus menguat. Harga emas diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $1,791-$1,781. Namun jika naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $1,806-$1,810. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Senin, 12 Juli 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 12 – 16 Juli 2021: Turun Karena Keprihatinan Pertumbuhan Mendorong USD Naik?



PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Memulai minggu perdagangan yang baru, EUR/USD diperdagangkan turun di bawah 1.18 di sekitar 1.1796, terendah sejak bulan April, dengan dollar AS mengabaikan turunnya yields treasury AS dan data ekonomi AS muncul dengan tidak mengesankan. Namun mengakhiri minggu perdagangan ini, EUR/USD berhasil naik kembali ke atas 1.18 di 1.1877 dengan berubahnya kebijakan moneter ECB ke arah dovish dan melemahnya dollar AS.

Menurut risalah pertemuan bulan Juni, Federal Reserve juga memberikan pesan kehati-hatian. Sementara para anggota mengakui bahwa inflasi bisa lebih persisten, kelihatannya mereka tidak bergegas untuk memperketat skema pembelian obligasi. Namun pesan dari the Fed hanya sesaat menghentikan kenaikan dari dollar AS.

Kenaikan dollar AS bukan saja mengabaikan turunnya yields AS namun juga mengabaikan data ekonomi yang tidak mengesankan. PMI Jasa dari ISM muncul di 60.1, dibawah dari yang diperkirakan secara signifikan dan menunjuk kepada perlambatan di sektor terbesar di AS.

Sementara itu, ECB telah bergerak ke target inflasi 2% yang simetris bertolak belakang dengan penetapan batas atas di level tersebut sehingga mengijinkan inflasi untuk naik mengkompensasi kekurangan sebelumnya yang berarti berbalik menjadi dovish. Risalah pertemuan ECB yang terakhir yang dipublikasikan menunjukkan bahwa anggota-anggota umumnya setuju bahwa melindungi kondisi keuangan atas kerusakan yang terjadi di periode pandemic tetap esensial.

Angka data ekonomi yang keluar di Eropa pada minggu lalu kebanyakan mengecewakan, sehingga mendukung keprihatinan mengenai pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Markit mempublikasikan angka PMI Jasa bulan Juni yang final, yang direvisi turun di Jerman dan AS, walaupun angka final Uni Eropa membaik dari 58 ke 58.3.

Di AS, PMI Jasa dari ISM untuk bulan yang sama muncul dengan angka 60.1, turun dari angka bulan sebelumnya di 64. Juga klaim pengangguran mingguan untuk minggu yang berakhir pada tanggal 2 Juli naik menjadi 373.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 350.000.

Di Eropa, angka-angka data ekonomi Jerman adalah yang paling mengecewakan. Factory Orders terkontraksi ke level negatif di bulan Mei, sementara survey ZEW bulan Juli menunjukkan bahwa sentiment ekonomi turun tajam. Produksi Industri di negara itu juga jatuh ke teritori negatip pada bulan Mei, sementara surplus Neraca Perdagangan adalah sebesar  €12.6 miliar.

Minggu ini data ekonomi dari Eropa tidak banyak. Pada hari Selasa, Jerman akan merilis angka inflasinya bulan Juni, sementara Uni Eropa akan merilis angka inflasinya pada hari Jumat.

Untuk AS, apakah varian Delta akan menghambat pertumbuhan ekonomi AS? Varian baru Covid – 19 yang sangat menular ini telah mulai memasuki AS. Masih banyak populasi AS yang belum divaksin dua kali yang bisa melindungi dari serangan Delta. Tiap negara bagian bervariasi luas dalam level imunisasinya. Investor akan memperhatikan perkembangan angka kasus dan vaksinasi.

Kongres sedang mempersiapkan rancangan undang-undang belanja infrastruktur meskipun demikian, kecepatannya kemungkinan akan tetap lambat. Kalau bergerak cepat maka pasar akan gembira.

Apakah inflasi bersifat sementara atau tidak? CPI umum menyentuh ketinggian 5% pada bulan Mei, lebih daripada yang diperkirakan dan menghantui para investor. The Fed juga berespon terhadap indikasi inflasi yang cepat dengan harga bisa menjadi lebih melekat dan persisten. Angka bulan Juni bisa menjadi suatu test terhadap teori ini.

Meskipun demikian, efek basis kemungkinan telah melemah sehingga bisa memberikan data yang lebih rendah. CPI inti menyentuh 3.8% pada bulan Mei, jauh di atas dari target the Fed dan sekarang sedang dinantikan.

Angka klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis kemungkinan diabaikan investor kecuali angka yang keluar mengejutkan dengan ketegangan memuncak kea rah data penjualan ritel pada hari Jumat. Ekonomi AS yang berpusat pada konsumsi mengalami kejatuhan yang mengecewakan baik di dalam angka umum maupun dalam angka inti di bulan Mei.

Data ekonomi terakhir pada minggu ini dari AS adalah Consumer Sentiment Index untuk bulan Juli yang diperkirakan akan naik dari 85.5 di bulan Juni meskipun masih di bawah level sebelum Pandemik.

Grafik mingguan menunjukkan penurunan untuk ketiga kalinya berturut-turut.

“Support” terdekat menunggu di 1.1795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1781 dan kemudian 1.1712.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.1920 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1960 dan kemudian 1.2000. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.comPT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 12 – 16 Juli 2021: Turun Karena Keprihatinan Pertumbuhan Mendorong USD Naik?

PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Memulai minggu perdagangan yang baru, EUR/USD diperdagangkan turun di bawah 1.18 di sekitar 1.1796, terendah sejak bulan April, dengan dollar AS mengabaikan turunnya yields treasury AS dan data ekonomi AS muncul dengan tidak mengesankan. Namun mengakhiri minggu perdagangan ini, EUR/USD berhasil naik kembali ke atas 1.18 di 1.1877 dengan berubahnya kebijakan moneter ECB ke arah dovish dan melemahnya dollar AS.

Menurut risalah pertemuan bulan Juni, Federal Reserve juga memberikan pesan kehati-hatian. Sementara para anggota mengakui bahwa inflasi bisa lebih persisten, kelihatannya mereka tidak bergegas untuk memperketat skema pembelian obligasi. Namun pesan dari the Fed hanya sesaat menghentikan kenaikan dari dollar AS.

Kenaikan dollar AS bukan saja mengabaikan turunnya yields AS namun juga mengabaikan data ekonomi yang tidak mengesankan. PMI Jasa dari ISM muncul di 60.1, dibawah dari yang diperkirakan secara signifikan dan menunjuk kepada perlambatan di sektor terbesar di AS.

Sementara itu, ECB telah bergerak ke target inflasi 2% yang simetris bertolak belakang dengan penetapan batas atas di level tersebut sehingga mengijinkan inflasi untuk naik mengkompensasi kekurangan sebelumnya yang berarti berbalik menjadi dovish. Risalah pertemuan ECB yang terakhir yang dipublikasikan menunjukkan bahwa anggota-anggota umumnya setuju bahwa melindungi kondisi keuangan atas kerusakan yang terjadi di periode pandemic tetap esensial.

Angka data ekonomi yang keluar di Eropa pada minggu lalu kebanyakan mengecewakan, sehingga mendukung keprihatinan mengenai pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

Markit mempublikasikan angka PMI Jasa bulan Juni yang final, yang direvisi turun di Jerman dan AS, walaupun angka final Uni Eropa membaik dari 58 ke 58.3.

Di AS, PMI Jasa dari ISM untuk bulan yang sama muncul dengan angka 60.1, turun dari angka bulan sebelumnya di 64. Juga klaim pengangguran mingguan untuk minggu yang berakhir pada tanggal 2 Juli naik menjadi 373.000 dibandingkan dengan yang diperkirakan sebanyak 350.000.

Di Eropa, angka-angka data ekonomi Jerman adalah yang paling mengecewakan. Factory Orders terkontraksi ke level negatif di bulan Mei, sementara survey ZEW bulan Juli menunjukkan bahwa sentiment ekonomi turun tajam. Produksi Industri di negara itu juga jatuh ke teritori negatip pada bulan Mei, sementara surplus Neraca Perdagangan adalah sebesar  €12.6 miliar.

Minggu ini data ekonomi dari Eropa tidak banyak. Pada hari Selasa, Jerman akan merilis angka inflasinya bulan Juni, sementara Uni Eropa akan merilis angka inflasinya pada hari Jumat.

Untuk AS, apakah varian Delta akan menghambat pertumbuhan ekonomi AS? Varian baru Covid – 19 yang sangat menular ini telah mulai memasuki AS. Masih banyak populasi AS yang belum divaksin dua kali yang bisa melindungi dari serangan Delta. Tiap negara bagian bervariasi luas dalam level imunisasinya. Investor akan memperhatikan perkembangan angka kasus dan vaksinasi.

Kongres sedang mempersiapkan rancangan undang-undang belanja infrastruktur meskipun demikian, kecepatannya kemungkinan akan tetap lambat. Kalau bergerak cepat maka pasar akan gembira.

Apakah inflasi bersifat sementara atau tidak? CPI umum menyentuh ketinggian 5% pada bulan Mei, lebih daripada yang diperkirakan dan menghantui para investor. The Fed juga berespon terhadap indikasi inflasi yang cepat dengan harga bisa menjadi lebih melekat dan persisten. Angka bulan Juni bisa menjadi suatu test terhadap teori ini.

Meskipun demikian, efek basis kemungkinan telah melemah sehingga bisa memberikan data yang lebih rendah. CPI inti menyentuh 3.8% pada bulan Mei, jauh di atas dari target the Fed dan sekarang sedang dinantikan.

Angka klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis kemungkinan diabaikan investor kecuali angka yang keluar mengejutkan dengan ketegangan memuncak kea rah data penjualan ritel pada hari Jumat. Ekonomi AS yang berpusat pada konsumsi mengalami kejatuhan yang mengecewakan baik di dalam angka umum maupun dalam angka inti di bulan Mei.

Data ekonomi terakhir pada minggu ini dari AS adalah Consumer Sentiment Index untuk bulan Juli yang diperkirakan akan naik dari 85.5 di bulan Juni meskipun masih di bawah level sebelum Pandemik.

Grafik mingguan menunjukkan penurunan untuk ketiga kalinya berturut-turut.

“Support” terdekat menunggu di 1.1795 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1781 dan kemudian 1.1712.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.1920 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1960 dan kemudian 1.2000. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA