PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan pada hari Rabu, dengan Indeks Nasdaq 100 merosot ke level terendah dalam satu minggu. Penurunan ini dipicu oleh lonjakan imbal hasil obligasi Pemerintah AS dengan tenor 10 tahun yang mencapai rekor tertinggi dalam 16 tahun dan meningkatnya ketegangan dalam konflik Israel-Hamas.
Pasar saham AS mengalami penurunan yang cukup tajam pada hari Rabu. Indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan sebesar 1,34%, Indeks Dow Jones Industrial turun sebesar 0,98%, dan Indeks Nasdaq 100 merosot sebesar 1,41%.
Imbal hasil obligasi AS dan Eropa meningkat pada hari Rabu. Imbal hasil Treasury Note 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun, mencapai 4,926%, dan ditutup naik sebanyak 6,6 basis poin menjadi 4,900%. Imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun juga mencapai level tertinggi dalam 1,5 minggu, yaitu sekitar 2,934%, dengan peningkatan 4,3 basis poin menjadi 2,924%. Imbal hasil obligasi Inggris dengan tenor 10 tahun juga naik ke level tertinggi dalam 2 minggu, mencapai 4,664%, dengan peningkatan sebanyak 14,5 basis poin menjadi 4,657%.
Komentar dari pejabat Federal Reserve pada hari Rabu memiliki nuansa yang beragam. Presiden Federal Reserve Bank of New York, John Williams, mengatakan bahwa meskipun ada kemajuan dalam hal inflasi, masih ada perjalanan yang harus diambil dan The Fed harus tetap mempertahankan tingkat suku bunga yang ketat "untuk beberapa waktu." Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengusulkan penundaan dalam kenaikan suku bunga The Fed dengan menyatakan, "Saya yakin kita bisa menunggu, mengamati, dan melihat bagaimana perekonomian berkembang sebelum mengambil langkah pasti mengenai jalur kebijakan suku bunga."
Pasar tampaknya mengabaikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya yang berakhir pada 1 November, dengan hanya peluang sebesar 6%. Selanjutnya, peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan berikutnya yang berakhir pada 13 Desember adalah sekitar 42%. Pasar saat ini lebih cenderung memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun 2024 sebagai respons terhadap perkiraan perlambatan ekonomi AS.
Saham maskapai penerbangan turun tajam dan memberikan tekanan pada pasar secara keseluruhan. United Airlines Holdings memperingatkan bahwa perang Israel-Hamas dan kenaikan harga bahan bakar pesawat akan berdampak negatif pada pendapatan. Morgan Stanley juga mengalami penurunan lebih dari 6% setelah melaporkan pendapatan manajemen kekayaan kuartal ketiga yang lebih rendah dari perkiraan. Lonjakan imbal hasil obligasi Treasury Note 10 tahun ke level tertinggi dalam 16 tahun pada hari Rabu juga berdampak negatif pada saham-saham.
Harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 1% dan mencapai level tertinggi dalam 2 minggu. Hal ini mendorong saham-saham di sektor energi dan penyedia layanan energi untuk menguat. Sejumlah saham seperti Valero Energy, Phillips 66, Occidental Petroleum, dan Exxon Mobil mengalami kenaikan lebih dari 1%.
Beberapa saham terkait perusahaan farmasi yang menghasilkan obat untuk penderita diabetes mengalami kenaikan setelah hasil pendapatan Abbott Laboratories yang melampaui perkiraan, sehingga meredakan kekhawatiran bahwa obat penurun berat badan Ozempic akan membatasi permintaan produk mereka.
Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti Nasdaq Inc, Procter & Gamble, dan Abbott Laboratories mengalami kenaikan setelah melaporkan hasil pendapatan yang kuat.
Analis memperkirakan bahwa pasar saham AS akan terus memantau perkembangan konflik di Timur Tengah dan pernyataan dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Pernyataan Powell yang bersifat dovish terkait kenaikan suku bunga AS akan menguatkan pasar saham AS, sedangkan jika bersifat hawkish, akan memberikan tekanan pada pasar saham AS. PT KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : Vibiznews
Kamis, 19 Oktober 2023
PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Rabu Berakhir Lemah Tertekan Lonjakan Imbal Hasil Treasury
Kamis, 12 Oktober 2023
PT KONTAK PERKASA | Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp15.694/USD
PT KONTAK PERKASA | Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi, rupiah menguat sedikit terhadap dolar AS. Penguatan rupiah ini terjadi seiring dengan pelemahan dolar AS di pasar uang Asia setelah mengalami koreksi selama 6 hari di sesi global sebelumnya. Rilis data inflasi produsen (PPI) Amerika yang moderat dan komentar dovish dari beberapa pejabat Federal Reserve AS telah mengurangi prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini, dan ini telah membebani dolar AS.
Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, mengalami penurunan tipis pagi ini. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuka dengan kenaikan dan kemudian mengalami koreksi kecil. Para analis memperkirakan bahwa perdagangan rupiah terhadap dolar hari ini kemungkinan akan bergerak dalam kisaran antara Rp15.742 hingga Rp15.610.
Di sisi lain, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di awal sesi perdagangan Kamis mengalami kenaikan sekitar 0,46%. Ini mengikuti tren positif di bursa saham kawasan Asia, serta dipengaruhi oleh Wall Street yang ditutup dalam zona hijau pada sesi sebelumnya. Selain itu, para investor juga menantikan rilis data inflasi konsumen AS. Semua faktor ini turut memengaruhi pergerakan rupiah dan IHSG dalam perdagangan hari ini.PT KONTAK PERKASA
Sumber : Vibiz
Selasa, 10 Oktober 2023
KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 10 Oktober 2023
KONTAK PERKASA FUTURES | Pada tanggal 10 Oktober 2023, indeks Hang Seng dan pasar saham Hong Kong mengalami beberapa perubahan penting. Berikut adalah rangkuman ulang artikel terkait:
Pada perdagangan sebelumnya, indeks Hang Seng Hong Kong mengalami kenaikan sebanyak 31,42 poin atau sekitar 0,18%, mencapai level 17,517.40. Ini merupakan tanda positif karena indeks terus berusaha keluar dari level terendah dalam lebih dari 11 bulan yang tercatat sebelumnya.
Indeks saham Cina Enterprise (HSCE) juga mengikuti tren kenaikan dengan naik sebanyak 0,4% dan berada di level 5,998.30.
Selain itu, indeks Hang Seng berjangka kontrak Oktober 2023 juga mencatatkan kenaikan sekitar 0,76% dan berada di level 17,659. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen positif sedang melanda pasar.
Salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan indeks Hang Seng adalah data pengeluaran selama libur Golden Week di Tiongkok. Data ini memberikan wawasan tentang aktivitas konsumen dan kondisi ekonomi Tiongkok.
Selain itu, pasar saham AS juga memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan indeks Hang Seng. Pada hari Senin sebelumnya, Bursa Saham AS mengalami kenaikan, pulih dari kerugian awalnya. Ini terpicu oleh komentar dari Federal Reserve yang bersifat dovish, yang memberi isyarat bahwa Fed mungkin akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga. Hal ini juga dapat mempengaruhi pasar global termasuk Hong Kong.
Harga minyak juga memainkan peran penting. Pada hari Senin, harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 4% karena konflik antara Israel dan Hamas berlanjut hingga hari ketiga. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik sebesar 4,3% menjadi $86,38 per barel, sementara harga minyak mentah berjangka Brent naik 4,2% menjadi $88,15 per barel. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam satu hari untuk kedua patokan tersebut sejak 3 April.
Dalam analisis teknikal, indeks Hang Seng berjangka diperkirakan akan mengalami kenaikan lebih lanjut. Jika tren naik berlanjut, maka indeks dapat mencapai level resistensi yang lebih tinggi. Namun, jika terjadi penurunan, indeks dapat menguji level-level support yang lebih rendah.
Penting untuk diingat bahwa pasar saham selalu memiliki tingkat risiko yang tinggi, dan keputusan investasi harus didasarkan pada penelitian dan analisis yang cermat. Selalu pertimbangkan faktor-faktor fundamental dan teknikal, serta berita-berita terbaru yang mempengaruhi pasar sebelum membuat keputusan investasi. KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : Vibiznews
Jumat, 06 Oktober 2023
PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi GBP/USD 6 Oktober 2023
PT KONTAK PERKASA FUTURES | Pasangan mata uang GBP/USD berada dalam pergerakan mendatar di sekitar level 1.2180 selama sesi perdagangan Asia hari Jumat. Pasangan ini mencatat konsolidasi setelah mengalami pemulihan yang kuat dari level 1.2035, yang merupakan level terendah sejak 16 Maret yang tercapai pada awal pekan ini.
GBP/USD berhasil naik ke atas level 1.2150 selama sesi perdagangan Asia hari Kamis, tetapi kemudian kehilangan momentumnya dalam sesi perdagangan selanjutnya. Namun, pasangan mata uang ini berhasil bertahan di atas level 1.2100 selama sesi perdagangan Eropa.
Peningkatan sentimen risiko telah membuat dolar AS kesulitan menemukan permintaan pada paruh kedua hari Rabu, membantu GBP/USD untuk menghapus sebagian dari kerugian mingguannya.
Selain itu, data ekonomi AS yang keluar pada sektor ketenagakerjaan mengecewakan, menunjukkan bahwa penambahan lapangan kerja di sektor swasta hanya sebanyak 89.000 pada bulan September. Data ini lebih lanjut memberikan tekanan pada dolar AS.
Pada awal hari Kamis, indeks saham FTSE 100 Inggris diperdagangkan sedikit lebih tinggi, sementara indeks saham berjangka AS mengalami kerugian sebanyak 0,4%, mencerminkan sentimen pasar yang bervariasi.
Dalam konteks teknis, "support" terdekat dapat ditemukan di level 1.2150, dan jika berhasil ditembus, pasangan ini dapat melanjutkan penurunannya ke level 1.2100, dan kemudian 1.2050. Sementara itu, "resistance" terdekat berada di level 1.2200, dan jika berhasil ditembus, pasangan ini dapat melanjutkan penguatannya ke level 1.2250, dan kemudian 1.2300. PT KONTAK PERKASA FUTURES
Sumber : vibiznews
Rabu, 04 Oktober 2023
PT KONTAK PERKASA | Bursa Eropa Selasa Berakhir Lemah
PT KONTAK PERKASA | Bursa saham Eropa mengalami penurunan pada hari Selasa, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang menciptakan ketidakpastian di pasar global.
Imbal Hasil Treasury AS menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pasar saham Eropa. Indeks Stoxx 600 mengakhiri sesi dengan penurunan sebesar 1,1% karena imbal hasil Treasury 10-tahun AS mencapai level tertinggi dalam 16 tahun. Kenaikan ini mengkhawatirkan para investor dan mengganggu pasar saham Eropa secara keseluruhan.
Selain itu, data yang menunjukkan penurunan produksi manufaktur di Eropa semakin memperparah ketidakpastian ekonomi di kawasan tersebut. Hal ini mengakibatkan saham-saham Eropa merosot.
Pasar saham Asia juga mengalami penurunan, dengan Indeks Hang Seng Hong Kong turun lebih dari 3%. Sentimen pasar global yang buruk memengaruhi pasar saham Eropa dan Asia.
Masalah hukum juga menjadi salah satu perhatian, dengan AstraZeneca setuju untuk membayar $425 juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum di AS terkait obat sakit maag Nexium dan Prilosec. Meskipun ini dapat mengakhiri beberapa klaim hukum, hal ini tetap memengaruhi sentimen investor terhadap saham perusahaan tersebut.
Sektor utilitas Eropa turun 2,5% karena prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama membebani sektor ini. Selain itu, perusahaan energi terbarukan seperti Orsted dan Vestas Wind juga mengalami penurunan akibat potensi dampak buruk terhadap proyek-proyek mereka.
Saham Boohoo, pengecer fashion online, turun 10,7% setelah melaporkan laba yang lebih rendah dan menurunkan perkiraan pendapatan. Ini memicu ketidakpastian terkait kinerja sektor e-commerce di masa mendatang.
Selanjutnya, pasar Eropa akan mencermati pidato dari pejabat ECB dan data ekonomi, termasuk PPI Agustus. Sentimen pasar akan terus bergantung pada perkembangan ini, dan kekhawatiran akan imbal hasil Treasury AS juga dapat mempengaruhi arah pasar saham global. PT KONTAK PERKASA
Sumber : vibiznews