Kamis, 23 Desember 2021

PT KP PRESS | Right Issue Bank Neo Commerce (BBYB): Alami Oversubscribed Senilai Rp882,5 Miliar




PT KP PRESS SURABAYA - Penerbitan saham baru atau rights issue PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 679 juta saham atau setara Rp 882,5 miliar.

Adapun jumlah saham yang ditawarkan dalam Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) V ini sebanyak 1,92 miliar lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp 1.300 untuk setiap saham. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima Bank Neo sebesar Rp 2,50 triliun.

Selama periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD pada 2 – 8 Desember 2021, juga periode pemesanan saham tambahan sampai dengan 10 Desember 2021, pelaksanaan HMETD Bank Neo terserap secara penuh dan terjadi kelebihan pemesanan tambahan mencapai 679 juta saham atau setara Rp 882,5 miliar.

Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, oversubscribed rights issue ini akibat semakin tumbuhnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Bank Neo Commerce dalam 10 bulan terakhir. Utamanya setelah BBYB bertransformasi menjadi bank digital dengan jumlah nasabah terbesar yang hingga pertengahan Desember mencapai 12,7 juta nasabah.

Rights issue ini berhasil menarik para investor baru, sedangkan investor lama tetap berpartisipasi penuh dalam aksi korporasi ini. Tahun 2021 ini, Bank Neo Commerce mengalami dua kali oversubscribed pada HMETD IV dan HMETD V.

“Tingginya minat masyarakat untuk memiliki saham Bank Neo Commerce merupakan bentuk tumbuhnya kepercayaan dari berbagai tahapan transformasi menjadi bank digital atas berbagai inovasi layanan serta produk perbankan digital yang dinilai berhasil oleh masyarakat. Raihan ini penting karena berarti Bank Neo Commerce telah berhasil meraih modal inti melebihi dari ketentuan yang dipersyaratkan oleh OJK,” ujar Tjandra dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12).

Adapun, dana yang diperoleh dari hasil PUT V, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja pengembangan usaha perseroan berupa investasi teknologi informasi, penyaluran kredit, kegiatan operasional perbankan lainnya serta penguatan permodalan Perseroan.
Sebagai informasi, pada akhir periode pelaksanaannya, pemegang saham Bank Neo sampai dengan 14 Desember 2021 yakni PT Akulaku Silvrr Indonesia dengan kepemilikan sebesar 24,98%, PT Gozco Capital 15,64%, Rockcore Financial Technology Co. Ltd 6,12%, Yellow Brick Enterprise Ltd. 5,17%, dan sisanya pemegang saham publik 48,08%.

Sebagai informasi, Bank Neo Commerce, yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Yudha Bhakti, merupakan bank nasional yang telah berkiprah selama 30 tahun di dunia perbankan di Indonesia.

Sejak tahun 2019, Akulaku mulai menjadi pemegang saham Bank Neo Commerce (BBYB), dan di tahun 2020, Bank Neo Commerce bertransformasi menjadi bank digital, dimulai dengan pergantian nama bank dan juga dikukuhkannya Bank Neo Commerce menjadi Bank Buku II oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Pergerakan harga saham BBYB hari ini dimulai dengan dibuka sama dengan posisi terakhirnya kemarin sore yaitu di 2790. Kemudian bergerak dalam rentang 2750 – 2890 dan telah terkoreksi tipis 0.36% atau 10 poin ke harga Rp 2780 per lembar.

Jumlah saham yang ditransaksikan pada sepanjang perdagangan hari ini ada sebanyak 55 juga lembar dengan nilai transaksi sebesar Rp155.37 miliar dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp26.19 triliun demikian yang terpantau pada layar RTI pukul 13:55 WIB. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar