Senin, 15 Maret 2021

PT KONTAK PERKASA | Strategi Bangkit Setelah Restart Ekonomi Imbas Pandemi




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Pandemi virus Corona jelas menjadi hambatan tersendiri bagi perekonomian dunia. Berbagai aktivitas industri utama lumpuh dan merembet ke berbagai sektor industri turunan. Memicu lonjakan pengangguran dan angka kemiskinan hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.

"Ini bisa dibilang ekonomi kita restart. Big restart," kata Direktur Utama Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid saat berbincang dengan detik.com, belum lama ini.

Maksud big restart yang disampaikan Arsjad adalah dimulainya lagi perekonomian dari titik terendah. Ini terjadi karena hampir seluruh negara di dunia mengalami kejatuhan ekonomi yang dahsyat imbas pandemi.

Agar bisa bangkit, lanjut Arsjad, ada sejumlah resep yang bisa ditempuh para pelaku usaha. Resep utama, lanjut dia, adalah dengan menjaga kemampuan untuk beradaptasi di tengah pesatnya perubahan yang terjadi.

"Dengan keadaan sekarang ini, apa lagi semua berubah-ubah terus. Kita harus punya agility, kita harus bisa adaptasi, harus bisa inovatif. Nah ini kalau kita mau selamat," tegas Calon Ketua Umum Kadin ini.

Ia mengingatkan, mereka yang enggan mengikuti perubahan bisa mati tergilas perubahan itu sendiri. Ia mencontohkan, ada sejumlah industri yang sempat menjadi penguasa pasar namun akhirnya gugur karena enggan melakukan perubahan.

"Kalau kita nggak berubah, mati kita. Itu sama dengan Kodak, sama dengan dengan Nokia. Merasa besar lalu sombong, nggak mau berubah," tutur dia.

Dalam konteks kekinian, lanjut Wakil Ketua Umum Kadin ini, adaptasi yang perlu dilakukan adalah dengan menggenjot digitalisasi. Seluruh pelaku usaha di seluruh tingkatan harus membuka diri terhadap digitalisasi ini. Salah satunya adalah dengan menyesuaikan diri dengan perubahan budaya dalam penyelenggaraan rapat.

"Dulu nggak terbayang secara kultur, meeting dengan pejabat untuk bilang 'video call saja ya pak?'. Tapi dengan ini (pandemi), sekarang mungkin. Ini bukti kalau akselerasi pada digitalisasi terjadi sangat pesat," beber dia.

Aspek lainnya adalah dengan mulai menerapkan sistem pelayanan yang bisa diakses secara online dan digital. Ini, lanjut Arsjad, sejalan dengan revolusi industri 4.0 yang selama ini sering digaungkan pemerintah.

Adaptasi lain yang perlu dilakukan adalah strategi bisnis yang berorientasi pada kesehatan. Lulusan Pepperdine University, Malibu California, Amerika Serikat ini mengatakan, pandemi menyadarkan banyak orang untuk semakin memperhatikan kesehatan. Ini juga yang harus menjadi perhatian pelaku usaha dalam menyusun ulang strategi bisnisnya.

Dalam aspek tersebut, Indika Energy sendiri tengah berupaya untuk mengubah struktur bisnisnya untuk tak lagi bergantung pada batubara dalam 5 tahun ke depan. Ini dimulai dengan menggandengan perusahaan India Fourth Partner Energy (4PEL), untuk memabangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Langkah selanjutnya adalah dengan masuk ke segmen hutan tanaman energi. Dengan langkah strategis ini, Indika Energy berencana mengurangi penggunaan batu bara pada sejumlah pembangkit listrik yang dikelolanya. Hutan tanaman energy ini nantinya akan menghasilkan kayu yang bisa digunakan untuk proses pembakaran layaknya batubara pada PLTU.

"Jadi nanti 10-20% bahan bakar PLTU itu batubara diganti dengan wood palet ini. Kenapa kita masuk ke situ, karena kalau bicara nilai kalori, di pohon juga ada yang kalorinya sama dengan batu bara, 4.200 Kkal, 4.300 Kkal, mirip seperti batu bara. Itu makanya kita masuk ke sana," bebernya.

Dengan berbagai adaptasi yang dilakukan itu, lanjut dia, niscaya industri nasional bisa cepat pulih dan bangkit dari hantaman pandemi.

Terkahir, ia menyampaikan akan pentingnya kolaborasi. Setelah big restart terjadi, seluruh negara berlomba-lomba menjadi yang pertama pulih dan memperoleh keuntungan ekonomi sebesar-besarnya dari kondisi saat ini. Untuk itu, hal yang penting dilakukan adalah menjaga kekompakan selaku pemangku kepentingan, pelaku usaha nasional dan pemerintah.

Bila pelaku ekonomi nasional terpecah-pecah dan gagal memanfaatkan peluang yang ada, bukan tidak mungkin peluang itu justru dimanfaatkan pelaku usaha negata lain.

"Di sini butuh kesatuan. karena lawan kita itu bukan sesama kita, tapi lawan kita dunia. Pengusaha di Indonesia juga harus bersatu, karena sekarang ini perangnya itu udah perang ekonomi. Nah kita sekarang harus satu," tegas dia.

Semangat persatuan ini juga yang menjadi salah satu alasan dirinya mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kadin. Ia mengaku telah menghubungi anggota Kadin di berbagai daerah. Selain menyampaikan keseriusan memimpin Kadin, Arsjad juga menyerap apa yang dikeluhkan oleh mereka. Arsjad juga mendengarkan masukan-masukan dari berbagai asosiasi.

"Kalau ibarat perusahaan, Kadin daerah dan asosiasi adalah pemegang saham. Jadi tugas saya adalah dengerin dulu suara mereka. Daerah yang tahu apa isu lokalnya, asosiasi yang mengerti industrinya. Ini yang harus kita kombinasikan," kata Arsjad. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

 

Jumat, 12 Maret 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Gelandang Sassuolo Ini Cocok Main di Juventus atau Man City




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Gelandang Sassuolo, Manuel Locatelli, terus tampil sip. Dia bahkan dinilai cocok bermain untuk Juventus atau Manchester City.

Locatelli sepanjang musim ini sudah bermain 23 kali di Liga Italia. Dia mencatatkan dua assist dan dua gol.

Pemain kelahiran 8 Januari 1998 ini juga bagus dalam pendistribusian bola dengan 88 persen akurat. Locatelli juga punya catatan 63 tekel sukses dan 37 kali berhasil mematahkan umpan lawan.

Direktur Sassuolo, Giovanni Carnevali, lantas ditanya tentang masa depan Locatelli, yang tampil impresif sejak tiba dari AC Milan pada Agustus 2018.

"Harapan saya adalah klub yang hebat. Apakah itu Juve atau Man City atau lainnya yang memiliki nilai dunia, saya tidak tahu," kata Carnevali kepada Tuttosport.

"Dia pantas mendapatkannya dan memiliki karakteristik untuk bercita-cita bermain di sana," Carnevali menegaskan.

Locatelli kehilangan kesempatan bermain di Milan ketika ada Tiemoue Bakayoko. Sadar posisinya terancam, dia dengan senang hari ke Sassuolo sebagai pinjaman.

Musim pertama di Sassuolo cukup oke. Locatelli lantas meminta agar dilepas secara permanen oleh Rossoneri dan Sassuolo menyambut dengan baik. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Rabu, 10 Maret 2021

PT KP PRESS | CDC Sebut Efek Samping Vaksin COVID-19 Lebih Banyak Dialami Perempuan




PT KP PRESS SURABAYA - Sebuah studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan efek samping dari vaksin COVID-19 lebih banyak dialami perempuan. Ini diketahui setelah menganalisis data lebih dari 13 juta penerima vaksin COVID-19, dan 61,2 persen di antaranya diberikan pada perempuan.

Hasilnya, hampir 7.000 orang mengalami efek samping seperti sakit kepala, kelelahan, dan pusing setelah menerima vaksin. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya adalah perempuan.

Studi lainnya yang dipublikasi di JAMA juga menunjukkan bahwa reaksi alergi akibat vaksin juga lebih mungkin terjadi pada perempuan. Penelitian ini dilakukan pada 64 ribu penerima vaksin Pfizer-BioNTech dan 38 ribu penerima vaksin Moderna.

Studi tersebut menunjukkan, reaksi alergi akut terjadi pada 1.365 penerima (2,1 persen) vaksin. Sementara itu, reaksi syok anafilaksis atau alergi parah dialami sebanyak 16 orang, di mana 15 orang (94 persen) di antaranya adalah perempuan.

Menurut Sabra Klein, ahli mikrobiologi dan imunologi dari Johns Hopkins Bloomberg, hasil temuan CDC ini sesuai dengan laporan dari studi vaksin lain.

"Sama sekali tidak terkejut. Perbedaan jenis kelamin ini konsisten dengan laporan vaksin lain di masa lalu," kata Klein yang dikutip dari Insider, Rabu (10/3/2021).

Studi yang dipublikasikan pada 2013 lalu tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih berisiko mengalami reaksi setelah mendapatkan vaksin flu.

Melihat ini, Klein mengingatkan agar para perempuan tidak perlu merasa khawatir dengan efek samping yang muncul setelah menerima vaksin. Sebab, efek yang muncul tersebut bisa meningkatkan respons dari kekebalan tubuh. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

 

Selasa, 09 Maret 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Parkir Mobil Ban Depan Tidak Lurus, Adakah Efek Sampingnya?




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam memposisikan mobil saat parkir, banyak yang menyarankan agar ban depan mobil tetap lurus. Anggapan itu menyebutkan bahwa setir mobil harus lurus saat diparkir agar tidak merusak komponen steering dan kaki-kaki. Benarkah demikian?

Menurut Training Development, Section Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Aji Prima Barus, untuk parkir memang disarankan ban dan setirnya dalam keadaan lurus. Kondisi itu tidak akan mempengaruhi komponen apa pun. Namun, jika mendesak harus diparkir dengan ban dibelokkan, sebetulnya masih aman.

"Misalkan kita parkir di tanjakan, posisi mobil arahnya turun, di sini memang untuk safety diwajibkan ban diarahkan ke bagian samping, ke luar, ke trotoar. Ini untuk safety ketika apabila terjadi mobil tersebut misalkan parking brake-nya lupa atau parking brake-nya kurang pakem itu kendaraan akan ke samping," kata Aji belum lama ini.

Menurut Aji, kondisi parkir dalam keadaan ban dibelokkan di tanjakan tersebut sebetulnya aman untuk mobil dengan electric power steering (EPS). Tapi, sebaiknya jangan dibelokkan sepenuhnya.

"Selama tidak ekstrem (aman). Yang merusak itu adalah misalkan kita membelokkannya full," jelas Aji.

Selain itu, mobil dengan hydraulic power steering juga kurang aman jika diparkir dalam keadaan belok. Hal ini akan mempengaruhi cairan di sistem hidrolik.

"Nah di hydraulic ini kan menggunakan cairan, kita belokkan full itu akan mempengaruhi sistem hidroliknya," ucap Aji.

"Di sini ketika tidak membelokkan full, hanya untuk parkir sekitar 30 derajat itu masih aman," sebutnya.

Sementara itu, untuk membuat sistem steering lebih awet, pengguna kendaraan juga disarankan untuk tidak terlalu sering membelokkan setir sampai full. Menurut Aji, sering-sering membelokkan setir sampai full akan merusak sistem steering-nya.

"Kalau EPS ke arah motornya panas, tapi kalau mobil lama menggunakan hidrolik akan merusak sistem power steering hidroliknya (jika sering dibelokkan full)," pungkas Aji. PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Senin, 08 Maret 2021

PT KONTAK PERKASA | Nasib Drama Korea River Where the Moon Rises usai Kasus Bullying Ji Soo




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Ji Soo resmi didepak dari drama Korea River Where the Moon Rises usai kasus bullying yang menyeret namanya. Padahal dia adalah bintang utama buat drama sageuk (periodik) ini.

Lalu bagaimana nasib drama Korea yang juga diperankan oleh Kim So Hyun ini?

KBS sebagai saluran televisi yang menayangan River Where the Moon Rises mengambil beberapa keputusan. Termasuk salah satunya adalah menggantikan Ji Soo dengan aktor lain buat peran On Dal. Sebelumnya telah dikonfirmasi aktor Na In Woo akan menggantikan Ji Soo.

Selain itu, KBS juga menghapus River Where the Moon Rises dari jadwal rerun yang mereka lakukan setiap akhir pekan. Sehingga semua tayangan yang menampilkan wajah Ji Soo kini tidak akan ditayangkan lagi di layar kaca.

"Kami meminta maaf karena perhatian penonton teralih ke kontroversi aktor Ji Soo yang bermain di drama River Where the Moon Rises. Kami juga turut prihatin kepada para korban. KBS sudah memutuskan beberapa hal:

- Tayangan ulang yang menampilkan Ji Soo tidak akan tayang akhir pekan ini
- Semua adegan Ji Soo di episode 7 dan 8 sebisa mungkin akan dihapus dan tidak ditampilkan
- Mulai episode 9, semua adegan Ji Soo akan diganti dengan aktor baru," kata pihak KBS lewat sebuah pernyataan resmi.

KBS menambahkan, mereka sempat mempertimbangkan untuk menghentikan total River Where the Moon Rises. Namun setelah melalui proses pertimbangan lebih jauh, KBS tidak ingin penonton kecewa dengan membuat drama ini berakhir sebagai drama tanpa ending.

Mengingat sejak penayangan pertamanya, River Where the Moon Rises cukup mendapat perhatian dari pemirsa. Bahkan sebelum isu bullying merebak, River Where the Moon Rises sempat memperoleh rating tertinggi sepanjang penayangan mereka.

"Kami juga memikirkan kerugian yang dirasakan untuk banyak orang yang sudah berkontribusi positif pada drama ini seperti star, aktor dan aktris, serta rumah produksi. Jadi kami meminta pengertian penonton agar tetap tertarik menyaksikan River Where the Moon Rises," tutup KBS. PT KONTAK PERKASA

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com