Selasa, 06 April 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | IHSG Pagi Hari Ini Dibuka Naik Namun Kemudian Meluncur Ke Zona Merah




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - IHSG pagi hari ini dibuka naik ke level 5973.98 dari posisi penutupannya kemarin sore yaitu di level 5970.28. Demikian juga dengan indeks LQ45 dibuka naik ke level 896.61 namun kemudian meluncur ke zona merah bersama IHSG.

Demikian juga dengan kondisi di bursa utama Asia pagi hari ini, bergerak di zona merah, indeks Nikkei 225 melemah 070% atau 212.81 poin ke level 29876.43. Demikian juga dengan indeks Shanghai SSEC yang turun 0.31% atau 10.92 poin ke level 3473.47 setelah dibuka kembali dari libur Paskah kemarin. Bursa Hongkong masih liburan Paskah.

Harga emas keluaran ANTAM pagi hari ini di gelar di harga Rp.920.000 per gram, lebih murah Rp.1000 dibandingkan harga penutupannya kemarin yaitu di harga Rp.921.000 per gram. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 05 April 2021

PT KP PRESS | Weekly Market Review Soft Commodities, Coffee, Sugar, Cocoa




PT KP PRESS SURABAYA - Pada penutupan pasar hari Kamis 1 April minggu terakhir di bulan Maret harga soft commodities mixed, dengan harga kopi Arabika dan harga kopi Robusta turun karena permintaan berkurang akibat lockdown yang terjadi di Eropa , harga gula di New York turun karena lockdown di Brazil permintaan etanol berkurang dan harga kakao naik karena melemahnya indeks dolar AS.

Harga kopi turun pada penutupan pasar hari Kamis, karena permintaan kopi menurun akibat lockdown di Eropa pandemic covid gelombang ke 3. Real Brazil melemah pada hari Kamis sebesar 1.23% terhadap dolar.

Harga gula pada penutupan pasar hari Kamis di ICE New York turun namun masih diatas sedikit dari harga 3 bulan terendahnya di hari Rabu. Harga gula turun karena kembali terjadi lockdown di Brazil sehingga permintaan etanol berkurang karena aktivitas yang berkurang akibat lockdown membuat petani lebih memilih membuat gula dibandingkan etanol sehingga persediaan gula menjadi banyak.

Harga kakao pada penutupan pasar hari Kamis naik di New York karena melemahnya indeks dolar AS, harga kakao naik dari harga terendah 4 ½ bulan pada hari Selasa. Harga kakao masih tertekan karena meningkatnya produksi kakao di Afrika Barat, karena cuaca baik di Ivory Coast dan Ghana pada saat panen pertengahan tahun yang akan dimulai pada minggu ini.

Adapun penggerak pasar pada minggu ini adalah sebagai berikut :
KOPI
Harga kopi Arabika Mei di ICE New York ditutup turun $1.90 (1.54%) menjadi $121.60 dan harga kopi Robusta di ICE London turun 1.27%.

Faktor penggerak pasar Kopi:
• Produksi kopi dunia di 2020/21 ( Oktober – September) naik 1.9% dari tahun lalu menjadi 171.896 juta kantong menurut ICO.
• Konsumsi kopi global di 2020/21 naik 1.3% dari tahun lalu menjadi 166.629 juta kantong menurut ICO.
• Pasar kopi dunia di 2020/21 akan menjadi surplus tertinggi 3 tahun di 5.258 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 4.148 juta kantong di 2019/20.
• Produksi kopi Arabika Brazil di 2021 diperkirakan akan turun 35.7% dari tahun lalu menjadi 31.35 juta kantong jumlah terendah 12 tahun menurut Conab.
• Ekspor kopi Brazil di 2020/21 diperkirakan akan meningkat 10% menjadi 40.4 juta kantong menurut CeCafe.
• Produksi kopi Robusta di Brazil di 2021 diperkirakan akan naik 16% dari tahun lalu menjadi 16.6 juta kantong
• Ekspor kopi Colombia pada bulan Februari naik 18% dari tahun lalu menjadi 1.275 juta kantong.
• Produksi kopi Arabika global di Oktober – Januari naik 3.7% menjadi 41.876 juta kantong menurut ICO.
• Produksi kopi robusta Vietnam akan turun 10 – 15% pada tahun 2021 karena bencana alam dan penurunan investasi menurut The Vietnam Coffee Association
• Ekspor kopi Robusta Vietnam di Januari – Maret turun 2021 turun 17% dari tahun lalu menjadi 428,000 MMT menurut General Departement of Vietnam Customs
• Persediaan kopi di AS pada bulan Februari turun 8.3% dari tahun lalu menjadi jumlah terendah 5 ½ tahun menjadi 5.791 juta kantong menurut The Green Coffee Association.

Analisa tehnikal untuk kopi dengan support pertama di $ 121 dan berikut ke $118 sedangkan resistant pertama di $ 125 dan berikut ke $ 127.

GULA
Harga gula di ICE New York turun 6 sen (0.41%) menjadi $14.71 dan harga gula putih di ICE London naik 0.81%.

Faktor Penggerak Pasar Gula:
• Produksi gula dunia di 2020/21 ( April / Maret) naik 0.9% dari tahun lalu menjadi 171.1 MT setelah turun 8.4% di 2019/20 menjadi 169.6 MMT menurut ISO.
• Pasar gula dunia di 2020/21 akan defisit 4.8 MMT dari surplus 900,000 MT di 2019/20 menurut ISO.
• Produksi gula Brazil, negara produsen gula terbesar di dunia di tahun 2020/21 diperkirakan akan naik 32 % dari tahun lalu menjadi 39.3 MMT dari 29.8 MMT di 2019/20 menurut CONAB.
• Persentase tebu yang dijadikan gula naik 46.4% di 2020/21 dari 34.9% di 2019/20 karena turunnya permintaan etanol menurut CONAB
• Perkiraan produksi gula India di 2020/21 akan meningkat 9% dari tahun lalu menjadi 29.9 MMT menurut Indian Sugar Mills Association (ISMA)
• Perkiraan ekspor gula India di 2020/21 sebesar 4.3 MMT akan turun 25% dari 2019/20 menurut All India Sugar Trade Association
• Produksi gula Thailand di 2020 /21 turun 23% dari tahun lalu menjadi 5.5 MMT menurut The Thailand Office of Cane & Sugar Board.
• Perkiraan produksi gula Uni Eropa di 2021/22 akan turun 12% menjadi 15.4 MMT menurut the European Commission.

Analisa tehnikal untuk gula dengan support pertama di $14.60 dan berikut ke $14.30 sedangkan resistant pertama di $15.00 dan berikut ke $15.30

KAKAO
Harga kakao Mei di ICE New York naik $44 (1.87%) menjadi $2,392 per ton dan harga kakao Mei di ICE London naik 1.18%.

Faktor penggerak pasar kakao :
• Perkiraan produksi kakao dunia di 2020/21 (Oktober – September) akan naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 4. 843 MMT menurut ICCO
• Perkiraan produksi kakao yang digiling akan naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 4.693 MMT menurut ICCO.
• Perkiraan pasar Kakao global di 2020/21 akan surplus 102,000 dari surplus 10,000 MT di 2019/20 menurut ICCO
• Produksi Ivory Coast di 2019/20 diperkirakan naik 1.2% dari tahun lalu menjadi 2.18 MMT.
• Produksi Ghana 2019/20 diperkirakan naik 2.3% dari tahun lalu menjadi 850,000 MT menurut ICCO.

Analisa tehnikal untuk kakao dengan support pertama di $2,330 dan berikut ke $2,300 sedangkan resistant pertama di $2,420 dan berikut ke $2,440. PT KP PRESS

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

 

Kamis, 01 April 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa AS Cenderung Menguat, Terpantik Rencana Stimulus Biden




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa Amerika Serikat cenderung mengalami penguatan di tengah rencana Presiden Joe Biden mengeluarkan stimulus lanjutan. Pada penutupan perdagangan Rabu (31/3/2021), Dow Jones koreksi 0,26 persen menjadi 32.981,55, S&P 500 naik 0,36 persen menuju 3.972,89, dan NASDAQ melonjak 1,54 persen ke level 13.246,87. Mengutip laporan Reliance Sekuritas, saham teknologi memimpin saham AS lebih tinggi, mendapatkan kembali dukungan pada hari terakhir kuartal I/2021, di mana mereka mengikuti sektor pasar utama lainnya, dengan Presiden Joe Biden bersiap untuk mengungkap rencana stimulus berikutnya.

Saham Apple Inc., Microsoft Corp dan Tesla Inc. mendorong Nasdaq 100 naik 1,5 persen, sementara Dow Jones Industrial berakhir lebih rendah dengan investor lebih menyukai saham-saham pertumbuhan daripada saham berbasis nilai (value shares) lagi.

Tolok ukur S&P 500 menetapkan level tertinggi harian, mundur dari rekor level penutupan di saat-saat terakhir perdagangan. Minyak turun setelah rapat panel OPEC + berakhir tanpa rekomendasi kebijakan minyak. Dolar melemah, namun masih mencatatkan kuartal terbaiknya dalam satu tahun. Indeks Komoditas Bloomberg dan mata uang negara berkembang naik. Presiden Joe Biden mempresentasikan rencana infrastruktur AS senilai US$2,25 triliun pada hari Rabu, menyiapkan panggung untuk pertarungan berlarut-larut mengenai program ekonomi besar keduanya setelah paket bantuan pandemi sebelumnya melalui Kongres yang relatif lancar.

“Rencana Pekerjaan Amerika,” demikian presiden menyebutnya, menjabarkan program delapan tahun yang mencakup US$620 miliar untuk transportasi dan US$650 miliar untuk inisiatif seperti air bersih dan broadband berkecepatan tinggi. Rencana Biden juga akan mengalokasikan US$580 miliar untuk manufaktur Amerika, yang akan mencakup US$180 miliar untuk program penelitian dan pengembangan non-pertahanan terbesar yang pernah tercatat, dan US$400 miliar untuk perawatan orang tua dan penyandang cacat.

Minyak turun paling tajam dalam kira-kira seminggu setelah Prancis mengumumkan akan memulai penguncian selama sebulan, sementara OPEC + menyuarakan keprihatinannya tentang kekuatan permintaan minyak menjelang keputusan yang diharapkan minggu ini tentang produksi. Kontrak WTI di New York turun 2,3 persen pada hari Rabu ke level terendah dalam hampir seminggu, dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pandemi lebih berbahaya. Gambaran permintaan jangka pendek yang memburuk di Eropa mengimbangi penarikan pasokan minyak yang mengejutkan di AS dan sinyal bullish lainnya yang mengarah ke peningkatan permintaan karena lebih banyak orang Amerika yang divaksinasi. PT KONTAK PERKASA FUTURES

market.bisnis.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Rabu, 31 Maret 2021

PT KONTAK PERKASA | Bursa Wall Street Terkoreksi Kenaikan Yield Obligasi AS




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Terjadi profit taking yang cukup signifikan pada perdagangan bursa saham Amerika yang berakhir Rabu dinihari WIB (31/3/2021) sehingga membuat Dow Jones retreat dari posisi rekor tertinggi barunya. Ketiga indeks utama bursa Wall Street ditutup pada zona merah dengan Nasdaq tertekan selama 2 hari berturut.

Indeks Dow Jones tergelincir 104,41 poin atau 0,3 persen menjadi 33.066,96, indeks  Nasdaq turun tipis 14,25 poin atau 0,1 persen menjadi 13.045,39 dan indeks S&P 500 turun 12,54 poin atau 0,3 persen menjadi 3.958,55. Pelemahan awal di bursa Wall Street terjadi karena imbal hasil treasury AS memperpanjang kenaikan kuat sehingga membebani saham teknologi kapital besar.

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun naik ke level tertinggi dalam lebih dari setahun di tengah optimisme tentang rencana vaksinasi yang cepat dan  stimulus fiskal lebih lanjut pemerintah AS mendukung prospek pemulihan ekonomi yang kuat tetapi dapat menyebabkan lonjakan inflasi dan tingkat utang.

Namun posisi imbal hasil terkoreksi jelang akhir sesi sehingga memberikan tenaga bagi saham-saham Wall Street keluar dari tekanan awal sesi. Kekuatan akhir sesi juga datang dari laporan  Conference Board yang merilis laporan yang menunjukkan kepercayaan konsumen meroket lebih dari yang diperkirakan di bulan Maret. Indeks  kepercayaan konsumen melonjak menjadi 109,7 di bulan Maret dari direvisi turun 90,4 di bulan Februari.

Secara sektoral bergerak mixed dengan tekanan paling besar pada saham-saham emas dan teknologi, namun untuk saham yang melonjak terdapat pada sektor maskapai penerbangan dan juga perbankan.

Saham emas bergerak turun tajam seiring dengan harga logam mulia yang tertekan dolar AS sehingga  NYSE Arca Gold Bugs Index anjlok 3,8 persen. Pelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham-saham jaringan, seperti yang tercermin dari penurunan 1,2 persen oleh NYSE Arca Networking Index.

Untuk saham yang bergerak positif,  saham maskapai penerbangan bergerak menguat tajam selama sesi tersebut, dengan NYSE Arca Airline Index melonjak 4,1 persen. Saham perbankan juga menunjukkan pergerakan kuat dengan  kenaikan 2,1 persen oleh KBW Bank Index. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Selasa, 30 Maret 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Rp14.455/USD, Dollar di Asia Bertahan di 4,5 Bulan Tertingginya



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Selasa pagi ini (30/3), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah terbatas, sementara dollar AS di pasar Asia bertahan setelah menguat di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS pagi ini melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.455 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.445.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 14.450, kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.457, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.455. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar bertahan di pasar uang Asia setelah menguat di sesi global sebelumnya; di posisi 4,5 bulan tertingginya terpicu melejitnya lagi US Treasury yields oleh kekhawatiran atas inflasi dengan digelontorkannya stimulus massif AS.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun tipis ke level 92,90, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 92,94.

Sementara itu, IHSG Selasa di awal sesi pertama, terpantau melemah terbatas 4,999 poin (0,08%) ke level 6.161,819, sedangkan bursa saham kawasan Asia mixed dengan bias menguat setelah Dow Jones mencetak rekor dan pasar mencermati pergerakan sektor finance setelah kemarin tergelincir.

Analis Vibiz Research Center melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia bergerak terbatas. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.325 – Rp14.475. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES