Kamis, 07 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA | Klaim Pengangguran AS Turun Tajam Pekan Lalu




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran turun tajam pekan lalu, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis.

Pengajuan awal untuk tunjangan pengangguran mencapai 326.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 2 Oktober, di bawah perkiraan Dow Jones 345.000 dan turun dari 364.000 minggu sebelumnya.

Angka-angka itu muncul pada saat sebagian besar program terkait pandemi yang memperpanjang tunjangan pengangguran mereda, dan di tengah harapan bahwa penurunan kasus Covid akan memicu putaran perekrutan yang lebih agresif menjelang musim gugur.

Pasar saham berjangka naik sedikit setelah laporan tersebut, menambah keuntungan yang sudah kuat. Imbal hasil obligasi pemerintah juga lebih tinggi.

Total mingguan adalah level terendah sejak 4 September dan membalikkan tren kenaikan klaim selama tiga minggu terakhir.

Namun, rata-rata pergerakan empat minggu, yang menghaluskan volatilitas mingguan dalam angka, naik tipis ke 344.000.

Klaim lanjutan, yang berjalan seminggu di belakang dan total mereka yang telah mengajukan setidaknya dua minggu tunjangan, juga mencatat penurunan yang sehat, turun 97.000 menjadi 2,71 juta.

Perubahan penting terjadi pada mereka yang menerima manfaat di bawah semua program.

Jumlah tersebut yang berlangsung hingga 18 September, turun 854.638, hampir semuanya berasal dari program terkait pandemi dan manfaat tambahan. Sekarang ada 4,17 juta pekerja yang mendapatkan tunjangan, dibandingkan dengan lebih dari 5 juta untuk minggu sebelumnya dan 24,6 juta tahun lalu.

California menyumbang sebagian besar dari penurunan klaim awal, dengan penurunan 10.513, menurut angka yang tidak disesuaikan. District of Columbia mengalami penurunan sebesar 3.951 dan Texas turun 3.099.

Laporan tersebut muncul sehari menjelang penghitungan nonfarm payrolls Departemen Tenaga Kerja untuk bulan September. Para ekonom memperkirakan laporan itu menunjukkan peningkatan 500.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,1%. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Rabu, 06 Oktober 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Hari Selasa, 5 Oktober 2021, Bank Indonesia menerbitkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.37 dengan judul “Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi.” Buku tersebut berisi wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas keuangan lainnya.

Sinergi yang baik menghasilkan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada semester I 2021 tetap terjaga, meski masih dibayangi perkembangan kasus Covid-19. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) yang membaik. Dimulainya program vaksinasi pada awal 2021 yang diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas menopang pemulihan ekonomi Indonesia.

Upaya Bank Indonesia untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan juga turut memengaruhi keberhasilan dalam meredam dampak pandemi serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Sementara itu, intermediasi perbankan tercatat mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT). Selama semester I 2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59% (yoy) pada akhir semester. Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global. Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan.

Memasuki semester II 2021, stabilitas sistem keuangan Indonesia diprakirakan tetap terjaga, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4% – 6% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6% – 8%.

Prakiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. Namun, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan tapering The Fed. Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran Covid-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan.

Berbagai upaya penguatan akan dilakukan untuk mendorong intermediasi, termasuk untuk menjawab tantangan peradaban baru pasca pandemi Covid-19. Untuk itu Bank Indonesia akan terus melakukan Inovasi di aspek digital, inklusi ekonomi dan keuangan, serta ekonomi hijau. Sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia bersama dengan otoritas keuangan lain dan Pemerintah akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Buku KSK adalah publikasi utama BI di sektor SSK yang diterbitkan setiap semester. Buku ini memberikan informasi yang komprehensif tentang hasil asesmen dan riset mengenai SSK Indonesia. KSK juga bertujuan membangun keyakinan publik terhadap SSK Indonesia saat ini dan ke depan serta memberikan sinyal risiko kepada publik untuk melakukan upaya mitigasi risiko, demikian rilis dari Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Bp. Muhamad Nur, 5 Oktober 2021. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 05 Oktober 2021

PT KP PRESS | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 5 Oktober 2021




PT KP PRESS SURABAYA - Indeks Hang Seng pada perdagangan sebelumnya ditutup merosot -2,19% menjadi 24.036.37. Sedangkan indeks saham China Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir melemah -2,35% menjadi 8.521,19.  Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Oktober 2021 pada Kamis bergerak turun -381,5 poin atau -2,32% ke posisi 23956.

Sebagai penggerak pasar hari ini, Bursa saham AS berakhir merosot pada hari Senin. Indeks S&P 500 membukukan level terendah 2-1/2 bulan, dan Nasdaq 100 jatuh ke level terendah 3-1/4 bulan. Aksi jual saham teknologi pada hari Senin memimpin pasar secara keseluruhan lebih rendah karena kekhawatiran berlanjut tentang imbal hasil T-note yang lebih tinggi dan kebuntuan plafon utang. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrials pulih dari level terburuknya Senin setelah reli harga minyak mentah ke level tertinggi 6-3/4 tahun mendorong saham energi lebih tinggi. Indeks S&P 500 ditutup turun -1,30%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -0,94%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -2,16%.

Harga minyak mentah berjangka WTI melonjak mendekati $78 per barel pada hari Senin, tertinggi sejak November 2014, setelah OPEC+ memutuskan untuk tetap dengan rencana peningkatan kuota produksi minyak mentah sebesar 400.000 barel per hari untuk November, meskipun ada tekanan dari beberapa negara untuk menambahkan lebih banyak minyak untuk menstabilkan harga. OPEC+ setuju pada Juli untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan hingga setidaknya April 2022.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan meningkat. Dan awal sesi dapat naik ke posisi 24118, dan jika terus naik akan menembus ke R1 hingga R3. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 23937, jika terus turun akan meluncur ke S1 hingga S3.

R3R2R1PivotS1S2S3
24364242032411223951238602369923608
Buy Avg24272
Sell Avg 23947


 

PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Senin, 04 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Ramai! IHSG Mantap Naik 1.83% , Sektor Property Melesat 4.25 Persen





PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- IHSG ditutup melonjak 1.83% atau 113.84 poin ke level 6342.68. Demikian juga dengan indeks LQ45, meroket 2.82% atau 25 poin ke level 911.

Hanya 3 sektor yang masih di parkir di zona merah, sektor Technology yang turun 0.51%, sektor Transport 0.38% dan sektor Health 0.03 persen.

Delapan sektor lagi menguat dan menjadi pendukung utama IHSG sore ini, dipimpin oleh sektor Property yang melesat 4.25% disusul sektor Energy 3.99% dan sektor Basic Industry 2.99 persen.

Dari catatan perdagangan terlihat ada 317 saham yang harganya naik sementara yang turun ada 202 saham dan yang stagnan ada 143 saham.

Bursa ramai, jumlah saham yang diperdagangkan ada sebanyak 35.32 miliar dengan nilai sebesar Rp17.19 triliun dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp7807.50.

Sementara bursa Asia ditutup masih memerah, indeks Nikkei 225 anjlok 1.13% atau 326.18 poin ke level 28444.89. Demikian juga dengan indeks Hangseng, merosot sedalam 2.19% atau 539.27 poin ke level 24036.36. Sementara indeks Singapura, STI berhasil naik 1.30% atau 39.77 ke level 3090.83.

Nilai tukar rupiah di pasar spot sore hari ini ditutup di level Rp14.267 per dolar AS, menguat 0.29% dibandingkan posisi penutupannya akhir pekan lalu, di Rp14.208 per dolar AS. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Jumat, 01 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Jumat Siang Melemah ke Rp14.322/USD; Dollar di Asia Merangkak oleh Ekspektasi Tapering




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Dalam pergerakan pasar uang Jumat siang ini (1/10), nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah, menambah sedikit loss sesi paginya, sementara dollar AS di pasar Asia merangkak naik setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar AS siang ini melemah 0,07% atau 10 poin ke level Rp 14.322 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.312. Rupiah terpantau berada di sekitar 1 bulan terendahnya.

Analis melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat ke Rp 14.310 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp14.330, dan terakhir siang ini WIB terpantau di posisi Rp 14.315. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia merangkak naik setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya; sempat turun dari level 1 tahun tertingginya oleh naiknya data klaim pengangguran AS di tengah ekspektasi the Fed segera melakukan pemangkasan stimulusnya.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang hari WIB ini naik tipis ke level 94,29, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 94,24.

Sementara itu, IHSG Jumat di akhir sesi pertama melemah 50,813 poin (0,81%) ke level 6.236,130, sedangkan bursa saham kawasan Asia terpantau melemah dipimpin bursa Australia setelah Wall Street ditutup dalam tekanan.

Analis melihat dollar AS terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia beranjak naik. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp14.195 – Rp14.350. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA