Senin, 11 Oktober 2021

PT KP PRESS | Rekomendasi Mingguan GBP/USD 11 – 15 Oktober 2021: Siap Turun Lagi?




PT KP PRESS SURABAYA - Setelah turun dari ketinggian di 1.3750 ke 1.3450, dua minggu lalu, GBP/USD berhasil naik dan diperdagangkan di atas 1.36, di sekitar 1.3620, mendapatkan keuntungan dari tercapainya resolusi atas krisis batas atas hutang AS dan mengakhiri minggu lalu dengan tetap bertahan di 1.3609 karena munculnya data Jobs AS yang mengecewakan.

Minggu lalu, rilis laporan Nonfarm Payrolls AS sangat mengecewakan, dengan hanya menambah 194.000 pekerjaan baru di bulan September, jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan penambahan sebanyak 500.000 pekerjaan. Tingkat pengangguran turun ke 4.8% namun disebabkan karena menciutnya tingkat partisipasi ke 61.6%. Dolar AS baru mendapatkan tekanan jual setelah keluar kabar NFP AS yang buruk. Namun penurunan dollar AS ini kemungkinan hanya akan berlangsung singkat dengan Federal Reserve AS kelihatannya akan melekat kepada rencana “tapering”nya.

Sentimen pasar membaik di pertengahan minggu dengan Senat AS berhasil mensepakati memperpanjang batas waktu hutang. Hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Kongres AS tidak akan membiarkan negara menjadi gagal bayar.

Gas alam terus naik drastic ditengah ketakutan akan berkurangnya inventori bahkan sebelum musim dingin datang. Namun, setelah Rusia menjamin memperluas pengiriman ke Eropa, harga minyak mentah mulai turun dan sentimen pasar membaik. Krisis energi ini berdampak langsung terhadap Inggris.

Stasiun bensin Inggris sudah tidak tertekan seperti sebelumnya dengan permintaan publik memudar dan tentara Inggris membantu distribusi gasoline. PM Inggris Boris Johnson menolak untuk melonggarkan persyaratan bagi yang berkewarganegaraan Uni Eropa untuk mengendarai lorri dan berkata Inggris perlu beradaptasi dengan Brexit. Sikapnya membuat Sterling tertekan.

Inggris dan Perancis bertikai mengenai hak memancing ikan, industri minuscule, sementara London dan Brusel terus bertikai mengenai protokol Irlandia Utara. Hal ini tetap menjadi isu bagi Poundsterling.

Kasus virus corona tetap tinggi di Inggris dibandingkan dengan tetangga-tetangganuya. Topik ini tidak muncul di depan sekarang ini, namun bisa tiba-tiba muncul dengan datangnya musim dingin.

Kemana bergeraknya harga gas alam pada minggu ini? Kalau harga gas alam meneruskan kenaikannya, poundsterling akan terpukul ditengah ketakutan bahwa orang Inggris akan menderita kekurangan uang di dompet mereka dan dollar AS akan mengambil keuntungan dari arus safe-haven. Jika biaya-biaya turun dari ketinggian di langit, GBP/USD bisa naik.

Krisis di stasiun bensin Inggris sedang mereda, lenyap dari daftar yang dikuatirkan. Namun, isu sehubungan dengan Brexit bisa meningkat dengan kepercayaan antara Perancis dengan Inggris berada pada level paling rendah. Pembicaraan Uni Eropa yang akan mengambil langkah  legal sehubungan dengan protokol Irlandia Utara bisa terus menekan Poundsterling.

Highlight dari kalender ekonomi Inggris pada minggu ini adalah laporan pekerjaan. Para ekonom memperkirakan tidak akan ada perubahan di dalam tingkat pengangguran di bulan Agustus di 4.6%.

Pertumbuhan upah diperkirakan tetap tinggi, merefleksikan pasar tenaga kerja yang pasar tenaga kerja yang ramai. Sementara itu  Claimant Count Change dan klaim pengangguran kemungkinan akan tetap turun di bulan September. Laporan tenaga kerja yang bagus berikutnya akan bisa mendorong naik poundsterling atas ekspektasi bahwa Bank of England akan menaikkan tingkat bunga segera.

Angka pertumbuhan bulanan untuk bulan Agustus juga akan menggerakkan pasar. Para investor ingin melihat bagaimana kondisi ekonomi Inggris dengan rintangan terhadap pemulihan yang cepat disingkirkan dan ditengah ketakutan akan terjadinya perlambatan. Data update dari output industri juga menarik perhatian.

Di AS, bahaya dari gagal bayar telah disingkirkan, sehingga Demokrat bisa melanjutkan agenda Gedung Putih. Sentris seperti Senator Joe Manchin dan Kirsten Sinema kemungkinan bisa menerima undang-undang belanja senilai $2.2 triliun.

Apakah akan bertambah para pembuat undang-undang dari kubu kiri yang setuju untuk turun dari usulan semula sebesar $3.5 triliun. Investor tetap optimis bahwa para politikus akan berkompromi. Berita yang positip dari Washington akan memperbaiki sentimen pasar dan membebani dollar AS yang safe-haven, sementara berita mengenai deadlock bisa membebani sentimen pasar.

Kekuatiran mengenai inflasi tetap menjadi pusat pemikiran pasar, dan angka Consumer Price Index (CPI) untuk bulan September akan tetap dimonitor dengan ketat. CPI inti secara mengejutkan turun ke 4% dari sebelumnya di bulan Agustus, menenangkan dollar AS. Namun hal itu tidak cukup untuk menghentikan Federal Reserve dari memberikan signal mengenai pengetatan yang akan datang. Bank sentral AS kelihatannya tetap pada jalurnya untuk mengumumkan tapering dari skema pembelian obligasinya senilai $120 miliar per bulan pada awal bulan November.

Penurunan inflasi ke bawah 4% akan memukul dollar AS sebentar namun tidak mungkin membuat the Fed keluar dari jalur rencananya untuk melakukan tapering atas skema pembelian obligasinya.  CPI inti naik ke puncaknya 4.5%. Kembalinya ke level yang lebih tinggi bisa mengirim dollar AS naik lebih tinggi karena ekspektasi batas waktu pengetatan yang dipercepat.

Apakah harga-harga yang tinggi menakutkan konsumen AS? Angka penjualan ritel untuk bulan Agustus secara mengejutkan kuat, meniadakan sentimen pasar yang buruk. Namun para ekonom memperkirakan penurunan baik di bulan September baik untuk angka umum maupun angka penjualan inti. Benefits pengangguran dari federal era pandemik akan berakhir pada bulan ini dan akan bisa mendorong konsumsi turun. Tanda-tanda bahwa inflasi akan menghentikan shoppers akan mengkuatirkan investor sementara pertumbuhan yang kuat akan bisa positip.

The University of Michigan’s preliminary Consumer Sentiment Index untuk bulan Oktober, diperkirakan akan turun.

Secara keseluruhan, bearish memegang kontrol

“Support” terdekat menunggu di 1.3525 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3435 dan kemudian 1.3400.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.3640 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3695 dan kemudian 1.3720. PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

Jumat, 08 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Eropa Bergerak Naik Dipimpin Saham Otomotif




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Bursa Saham Eropa rebound pada hari Kamis, melanjutkan minggu yang telah bergejolak dalam sentimen dan perdagangan pasar global.

Indeks Stoxx 600 Eropa naik 1,3% pada sore hari, dengan otomotif melonjak 3% untuk memimpin kenaikan karena semua sektor dan bursa utama diperdagangkan di wilayah positif.

Terpantau indeks FTSE naik 1,22%, indeks DAX naik 1,4%, indeks CAC menguat 1,74%.

Sesi kuat untuk Eropa pada hari Kamis melanjutkan tren ayunan perdagangan liar yang sudah terlihat di bulan Oktober. Pada hari Rabu, sentimen negatif menjadi ciri perdagangan pasar Eropa karena imbal hasil Treasury AS melonjak sebentar, dengan kekhawatiran inflasi membebani pasar global.

Sentimen berubah positif setelah imbal hasil Treasury 10-tahun AS mundur dari tertinggi lebih dari tiga bulan pada hari Rabu dan saham AS bangkit kembali dari posisi terendahnya karena investor membeli penurunan dalam saham teknologi.

Pasar juga bereaksi terhadap laporan ADP bulan September yang menunjukkan bahwa perusahaan swasta merekrut lebih cepat dari yang dipekirakan bulan lalu, meskipun ada kekhawatiran tentang varian delta. Laporan Rabu awalnya mengirim imbal hasil obligasi lebih tinggi, membuat investor khawatir tentang suku bunga dan inflasi dan seberapa cepat Federal Reserve akan mulai menghapus stimulus kebijakan. Titik data AS berikutnya yang menjadi fokus adalah laporan nonfarm payrolls pada hari Jumat.

Bursa saham di Asia-Pasifik naik dengan saham Hong Kong memimpin kenaikan; pasar Cina daratan tetap tutup pada hari Kamis untuk liburan.

Sementara itu saham berjangka AS naik tipis setelah Dow Jones Industrial Average merebut kembali kerugian 459 poin dari Rabu karena kekhawatiran investor tentang kesepakatan plafon utang mereda.

Itu terjadi setelah Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell menawarkan penangguhan jangka pendek dari plafon utang AS untuk mencegah default nasional dan krisis ekonomi, yang para ekonom peringatkan bisa menjadi bencana. Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperingatkan Selasa bahwa AS harus “sepenuhnya mengharapkan” resesi jika itu terjadi.

Di sisi data, produksi industri Jerman merosot lebih dari yang diperkirakan pada Agustus karena gangguan rantai pasokan membebani ekonomi terbesar Eropa, angka resmi menunjukkan pada hari Kamis. Output turun 4% bulan-ke-bulan menyusul kenaikan 1,3% pada Juli, menunjukkan jauh lebih buruk daripada perkiraan penurunan 0,4% dalam jajak pendapat Reuters.

Dalam hal pergerakan harga saham individu, pembuat suku cadang mobil Prancis Valeo melonjak lebih dari 7% pada perdagangan sore hari setelah Citigroup meningkatkan saham dari “jual” menjadi “netral,” di belakang penurunan peringkat baru-baru ini ke ekspektasi konsensus pada produksi industri.

Saham TeamViewer turun 9,3% lebih lanjut setelah jatuh 25% pada hari Rabu, didukung oleh pendapatan kuartalan yang lemah dan pemotongan pedoman setahun penuh. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 07 Oktober 2021

PT KONTAK PERKASA | Klaim Pengangguran AS Turun Tajam Pekan Lalu




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran turun tajam pekan lalu, demikian laporan Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis.

Pengajuan awal untuk tunjangan pengangguran mencapai 326.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 2 Oktober, di bawah perkiraan Dow Jones 345.000 dan turun dari 364.000 minggu sebelumnya.

Angka-angka itu muncul pada saat sebagian besar program terkait pandemi yang memperpanjang tunjangan pengangguran mereda, dan di tengah harapan bahwa penurunan kasus Covid akan memicu putaran perekrutan yang lebih agresif menjelang musim gugur.

Pasar saham berjangka naik sedikit setelah laporan tersebut, menambah keuntungan yang sudah kuat. Imbal hasil obligasi pemerintah juga lebih tinggi.

Total mingguan adalah level terendah sejak 4 September dan membalikkan tren kenaikan klaim selama tiga minggu terakhir.

Namun, rata-rata pergerakan empat minggu, yang menghaluskan volatilitas mingguan dalam angka, naik tipis ke 344.000.

Klaim lanjutan, yang berjalan seminggu di belakang dan total mereka yang telah mengajukan setidaknya dua minggu tunjangan, juga mencatat penurunan yang sehat, turun 97.000 menjadi 2,71 juta.

Perubahan penting terjadi pada mereka yang menerima manfaat di bawah semua program.

Jumlah tersebut yang berlangsung hingga 18 September, turun 854.638, hampir semuanya berasal dari program terkait pandemi dan manfaat tambahan. Sekarang ada 4,17 juta pekerja yang mendapatkan tunjangan, dibandingkan dengan lebih dari 5 juta untuk minggu sebelumnya dan 24,6 juta tahun lalu.

California menyumbang sebagian besar dari penurunan klaim awal, dengan penurunan 10.513, menurut angka yang tidak disesuaikan. District of Columbia mengalami penurunan sebesar 3.951 dan Texas turun 3.099.

Laporan tersebut muncul sehari menjelang penghitungan nonfarm payrolls Departemen Tenaga Kerja untuk bulan September. Para ekonom memperkirakan laporan itu menunjukkan peningkatan 500.000 pekerjaan dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,1%. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Rabu, 06 Oktober 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Hari Selasa, 5 Oktober 2021, Bank Indonesia menerbitkan Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.37 dengan judul “Bersinergi Mendorong Intermediasi, Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi.” Buku tersebut berisi wujud nyata sinergi kebijakan dan koordinasi yang erat antara Bank Indonesia, Pemerintah dan otoritas keuangan lainnya.

Sinergi yang baik menghasilkan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada semester I 2021 tetap terjaga, meski masih dibayangi perkembangan kasus Covid-19. Hal tersebut terindikasi dari Indeks Stabilitas Sistem Keuangan (ISSK) yang terjaga dalam zona normal dan Indeks Kerentanan Sistem Keuangan (IKSK) yang membaik. Dimulainya program vaksinasi pada awal 2021 yang diikuti dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas menopang pemulihan ekonomi Indonesia.

Upaya Bank Indonesia untuk terus mengoptimalkan bauran kebijakan juga turut memengaruhi keberhasilan dalam meredam dampak pandemi serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Sementara itu, intermediasi perbankan tercatat mulai tumbuh positif meskipun belum kuat, didorong oleh permintaan pembiayaan yang mulai meningkat seiring dengan membaiknya kinerja korporasi dan Rumah Tangga (RT). Selama semester I 2021, kredit tumbuh perlahan hingga berhasil mencapai angka positif 0,59% (yoy) pada akhir semester. Perkembangan ini antara lain ditopang oleh kinerja korporasi yang membaik, terutama korporasi berorientasi ekspor sejalan dengan peningkatan permintaan global. Meski masih terdapat kecenderungan penggunaan dana internal, namun korporasi pada beberapa sub-sektor Industri Pengolahan mulai mengindikasikan kebutuhan pendanaan eksternal, termasuk dari perbankan.

Memasuki semester II 2021, stabilitas sistem keuangan Indonesia diprakirakan tetap terjaga, meskipun masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diwaspadai. Ketahanan sistem keuangan diprakirakan tetap terkendali, sementara intermediasi masih akan terus didorong. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 4% – 6% dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 6% – 8%.

Prakiraan kinerja penyaluran kredit tahun 2021 ini didukung oleh optimisme terhadap kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit. Namun, sejumlah tantangan tetap perlu diwaspadai, termasuk rencana kebijakan tapering The Fed. Bank Indonesia akan terus mencermati dinamika perekonomian dan perkembangan penyebaran Covid-19 dalam merumuskan langkah-langkah kebijakan lanjutan yang diperlukan.

Berbagai upaya penguatan akan dilakukan untuk mendorong intermediasi, termasuk untuk menjawab tantangan peradaban baru pasca pandemi Covid-19. Untuk itu Bank Indonesia akan terus melakukan Inovasi di aspek digital, inklusi ekonomi dan keuangan, serta ekonomi hijau. Sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia bersama dengan otoritas keuangan lain dan Pemerintah akan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Buku KSK adalah publikasi utama BI di sektor SSK yang diterbitkan setiap semester. Buku ini memberikan informasi yang komprehensif tentang hasil asesmen dan riset mengenai SSK Indonesia. KSK juga bertujuan membangun keyakinan publik terhadap SSK Indonesia saat ini dan ke depan serta memberikan sinyal risiko kepada publik untuk melakukan upaya mitigasi risiko, demikian rilis dari Kepala Grup Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Bp. Muhamad Nur, 5 Oktober 2021. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Selasa, 05 Oktober 2021

PT KP PRESS | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 5 Oktober 2021




PT KP PRESS SURABAYA - Indeks Hang Seng pada perdagangan sebelumnya ditutup merosot -2,19% menjadi 24.036.37. Sedangkan indeks saham China Enterprise (HSCE) dengan 60 saham unggulan berakhir melemah -2,35% menjadi 8.521,19.  Demikian indeks Hang Seng berjangka bulan Oktober 2021 pada Kamis bergerak turun -381,5 poin atau -2,32% ke posisi 23956.

Sebagai penggerak pasar hari ini, Bursa saham AS berakhir merosot pada hari Senin. Indeks S&P 500 membukukan level terendah 2-1/2 bulan, dan Nasdaq 100 jatuh ke level terendah 3-1/4 bulan. Aksi jual saham teknologi pada hari Senin memimpin pasar secara keseluruhan lebih rendah karena kekhawatiran berlanjut tentang imbal hasil T-note yang lebih tinggi dan kebuntuan plafon utang. Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrials pulih dari level terburuknya Senin setelah reli harga minyak mentah ke level tertinggi 6-3/4 tahun mendorong saham energi lebih tinggi. Indeks S&P 500 ditutup turun -1,30%, Indeks Dow Jones Industrials ditutup turun -0,94%, dan Indeks Nasdaq 100 ditutup turun -2,16%.

Harga minyak mentah berjangka WTI melonjak mendekati $78 per barel pada hari Senin, tertinggi sejak November 2014, setelah OPEC+ memutuskan untuk tetap dengan rencana peningkatan kuota produksi minyak mentah sebesar 400.000 barel per hari untuk November, meskipun ada tekanan dari beberapa negara untuk menambahkan lebih banyak minyak untuk menstabilkan harga. OPEC+ setuju pada Juli untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan hingga setidaknya April 2022.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, indeks Hang Seng berjangka akan meningkat. Dan awal sesi dapat naik ke posisi 24118, dan jika terus naik akan menembus ke R1 hingga R3. Namun jika bergerak sebaliknya akan turun ke posisi 23937, jika terus turun akan meluncur ke S1 hingga S3.

R3R2R1PivotS1S2S3
24364242032411223951238602369923608
Buy Avg24272
Sell Avg 23947


 

PT KP PRESS

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS