Jumat, 11 Juni 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Cetak Rekor Tertinggi Karena Lonjakan Inflasi Sejak 2008




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Bursa saham Amerika cetak gain yang lumayan  pada perdagangan yang  berakhir Jumat dinihari WIB (11/6/2021), dengan indeks S&P500 berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones rebound dari posisi pelemahan selama 3 sesi berturut dan Nasdaq mendaki ke posisi tertinggi 6 pekan.

Indeks Dow Jones  berakhir  naik tipis hanya 19,10 poin atau 0,1 persen menjadi 34.466,24. Indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi naik 108,58 poin atau 0,8 persen menjadi 14.020,33 dan indeks S&P 500 naik 19,63 poin atau 0,5 persen menjadi 4.239,18. Penutupan yang lebih tinggi di bursa Wall Street ini terjadi setelah rilis laporan Departemen Tenaga Kerja yang  menunjukkan kenaikan harga konsumen yang lebih besar dari perkiraan di bulan Mei.

Indeks harga konsumen naik 0,6 persen di bulan Mei setelah naik 0,8 persen di bulan April, melebihi perkiraan  kenaikan 0,4 persen. Secara tahunan, indeks  naik sebesar 5,0 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, lonjakan terbesar sejak Agustus 2008. Untuk  harga konsumen inti naik 0,7 persen di bulan Mei menyusul kenaikan 0,9 persen di bulan April.

Menambah sentimen positif dari laporan ekonomi, Departemen Tenaga Kerja merilis laporan terpisah yang menunjukkan penurunan moderat dalam klaim pertama kali untuk tunjangan pengangguran. Klaim turun tipis menjadi 376.000, turun 9.000 dari level minggu sebelumnya  di 385.000 dan diatas perkiraan  turun ke 370.000.

Secara sektoral, saham emas bergerak naik tajam hingga menghasilkan lonjakan 2,7 persen oleh NYSE Arca Gold Bugs Index. Kekuatan substansial juga terlihat di antara saham bioteknologi, dengan NYSE Arca Biotechnology Index melonjak 2,4 persen pada level penutupan terbaiknya dalam hampir empat bulan.

Saham farmasi, perangkat lunak, dan semikonduktor juga mengalami penguatan yang cukup besar hari ini, namun terjadi pergerakan sebaliknya pada  saham sektor perumahan, maskapai penerbangan, dan juga perbankan yang ditutup pada zona merah. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 10 Juni 2021

PT KP PRESS | Bursa Saham Amerika Terkoreksi, Dow Jones Terendah 2 Pekan




PT KP PRESS SURABAYA
- Bursa saham Amerika ditutup sedikit melemah  pada perdagangan yang  berakhir Kamis dinihari WIB (10/6/2021), dengan indeks Nasdaq terkoreksi dari posisi tertinggi 1 bulan. Indeks Dow Jones turun ke posisi terendah 2 pekan, sedangkan indeks S&P500 terendah sepekan.

Indeks Dow Jones  berakhir turun 152,68 poin atau 0,44 persen ke level 34.447,14. Indeks S&P 500 ditutup lebih rendah sebesar 7,71 poin atau 0,18 persen menjadi 4.219,55, sedangkan indeks Nasdaq yang sarat saham teknologi turun tipis 13,16 poin atau 0,09 persen menjadi 13.911,75. Pelemahan saham disebabkan kehati-hatian pasar jelang rilis data inflasi AS yang jadi fokus pekan ini.

erpantau saham-saham  besar di Dow Jones melemah seperti saham Caterpillar, Boeing, American Express, General Electric, Home Depot, JP Morgan Chase dan Nike yang tertekan turun  sebesar 1 hingga 2,5 persen. Namun terjadi pergerakan sebaliknya pada beberapa saham teknologi seperti saham IBM, Amgen, Microsoft dan Apple.

Saham Merck & Co naik lebih dari 2 persen setelah perusahaan mengumumkan bahwa pemerintah AS telah setuju untuk membeli sekitar 1,7 juta kursus pengobatan eksperimental COVID-19 perusahaan, molnupiravir, dengan harga sekitar $1,2 miliar, jika obat tersebut memenuhi persetujuan peraturan.

Dari laporan ekonomi yang dirilis,  Departemen Perdagangan melaporkan  persediaan grosir di AS naik 0,8% dari bulan sebelumnya menjadi US$ 698,0 miliar pada April, setelah alami  peningkatan 1,2% pada bulan sebelumnya. PT KP PRESS

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS

 

Rabu, 09 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Saham Wall Street Masih Mixed, Dow Jones Terendah Sepekan




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA
- Perdagangan saham di bursa Wall Street – Amerika Serikat masih menunjukkan pergerakan yang mixed untuk indeks utamanya dengan Nasdaq bertahan di posisi tertinggi 5 pekan. Hanya Dow Jones yang masih tertekan di zona merahnya pada penutupan perdagangan yang fluktuatif dan berakhir Rabu dinihari WIB (9/6/2021), turun ke posisi terendah sepekan.

Indeks Dow Jones yang sempat turun ke level terendah 34.535,28, ditutup melemah 30.42 poin atau 0.09 persen ke 34,599.82. Indeks Nasdaq naik 43.19 atau 0.31 persen pada 13,924.91, setelah naik ke 13,981,72 di awal perdagangan. Indeks S&P 500, yang mencapai level tertinggi empat bulan di 4.236,74 pada awal sesi, turun 0.74 poin atau 0.02% menjadi 4,227.26.

Tekanan pada Dow Jones masih seputar kekhawatiran yang terus-menerus bahwa kenaikan inflasi dapat memaksa The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter lebih cepat dan lebih tiba-tiba dari yang diharapkan.  Namun sentimen positif dari prospek ekonomi yang membaik karena peluncuran vaksin yang sukses memberikan kekuatan bagi Nasdaq dan S&P500.

Dari laporan ekonomi yang dirilis, Departemen Perdagangan melaporkan defisit perdagangan AS menyempit di bulan April, turun menjadi $68,9 miliar dari revisi $75 miliar pada bulan sebelumnya.  Ekspor naik 1% menjadi $205,0 miliar, sedangkan nilai impor merosot 1,4% menjadi $273,9 miliar di bulan April.

Sebuah laporan dari Federasi Nasional Bisnis Independen mengatakan Indeks Optimisme Bisnis Kecil NFIB di Amerika Serikat mencapai 99,6 pada Mei 2021, sedikit turun dari level tertinggi lima bulan bulan sebelumnya dan jauh di bawah level pra-pandemi. Ini adalah penurunan indeks pertama kali dalam tahun ini.

Saham teknologi yang memberikan kekuatan bagi Nasdaq seperti saham Amazon melonjak 2,07, saham Apple naik 0,67% dan saham Alphabet naik 0,68%. Saham Tesla Inc yang sempat naik lebih dari 2 persen di awal sesi, terpangkas ke zona merah setelah produsen mobil tersebut mengatakan telah menjual lebih dari 33.400 mobil listrik buatan China pada Mei, naik 29 persen dibandingkan bulan sebelumnya. PT KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Selasa, 08 Juni 2021

PT KONTAK PERKASA | Rekomendasi Harian Indeks Nikkei 8 Juni 2021




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Indeks spot Nikkei perdagangan sebelumnya  ditutup naik 77,72 poin atau 0,27% menjadi 29019,24.  Demikian  untuk indeks Topix naik 0,08% menjadi 1.960,85,  level tertinggi sejak 11 Mei. Untuk indeks Nikkei berjangka bulan Juli 2021 bergerak positif dengan naik 90 poin atau 0,31% ke posisi 29020.

Indeks Nikkei hanya naik tipis oleh profit taking  setelah melonjak 1% hingga mencapai level tertinggi hampir empat minggu pada awal sesi. Sentimen awal sesi terangkat merespon  kesepakatan bersejarah  menteri keuangan G7 untuk mereformasi sistem pajak global menjelang KTT para pemimpin G7 dan mendukung proposal AS yang menyerukan perusahaan di seluruh dunia untuk membayar setidaknya pajak 15% atas pendapatan. Dari laporan ekonomi yang masuk,  indeks indikator ekonomi utama naik menjadi 103,0 pada April, angka tertinggi sejak Maret 2014.

Sebagai penggerak pasar hari ini, bursa saham Wall Street awal pekan lalu mixed dengan hanya Nasdaq menguat ke posisi tertinggi 5 pekan.  Demikian untuk harga minyak mentah terkoreksi oleh profit taking setelah mencapai posisi tertinggi 2 tahun  karena ekonomi dibuka kembali dan perjalanan meningkat di AS, Eropa dan Cina.

Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center indeks Nikkei berjangka hari ini menguat. Dan awal sesi akan naik ke posisi 29210, jika tembus naik ke posisi R1 hingga R2. Namun jika kemudian berbalik arah akan turun ke posisi 29050 dan jika tembus  meluncur ke S1 hingga S2.

R3R2R1PivotS1S2S3
 29616294402928729112289582878328630
Buy Avg29230
Sell Avg29020



PT KONTAK PERKASA


vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Senin, 07 Juni 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Mingguan EUR/USD 7 – 11 Juni 2021: Berpotensi Turun Meskipun Terbatas?




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pada hari Kamis, EUR/USD memperpanjang penurunannya ke 1.2124 setelah laporan pekerjaan ADP mengatasi dari yang diperkirakan di 978.000, klaim pengangguran turun ke 385.000 dan PMI jasa dari ISM melampaui dari yang diperkirakan di angka 64. Meningkatnya spekulasi bahwa the Fed akan melakukan pengetatan semakin mendorong naik dollar AS dan menekan EUR/USD menjelang rilis data NFP AS. Setelah keluar data NFP AS yang lebih kecil daripada yang diperkirakan, EUR/USD berbalik naik ke 1.2166 karena melemahnya USD.

Kelihatannya ada dukungan yang meningkat dari anggota the Fed untuk mengurangi kecepatan di dalam pencetakan dollar AS di bank sentral AS. Saat ini the Fed terus membeli obligasi senilai $120 miliar setiap bulannya.

The Fed pada hari Rabu minggu lalu mengumumkan akan mulai mengurangi sebagian dari multipel program yang disiapkan untuk mendukung ekonomi selama pandemik berlangsung.

Reaksi para trader saham sangat buruk, dengan indeks saham Eropa turun kuat dan menyeret saham berjangka AS ikut turun tajam. Para investor melihatnya sebagai langkah awal kecil-kecilan ke arah pergerakan yang lebih besar nantinya.

Data ekonomi AS yang keluar sesudah pernyataan dari the Fed ini juga mendukung ketakutan pasar akan berkurangnya dukungan dari the Fed terhadap ekonomi AS.

Survey dari ADP, atas pekerjaan dari sektor swasta bulan Mei, membukukan angka sebanyak 978.000, jauh mengatasi dari yang diperkirakan sebesar 6750.000. Sementara klaim pengangguran awal,  untuk minggu yang berakhir pada 28 Mei, muncul di 385.000 yang lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar 395.000 dan merupakan angka terendah sejak pandemik dimulai.

Selain itu, ISM mempublikasikan PMI Jasa AS bulan Mei yang muncul di 64, sementara angka bulan lalu adalah 62.7 dan kali ini diperkirakan hanya naik ke 63.

Namun, laporan Nonfarm Payrolls menunjukkan bahwa AS hanya menambahkan 559.000 pekerjaan di bulan Mei yang lebih kecil daripada yang diperkirakan sebesar 650.000. Meskipun tingkat pengangguran turun ke 5.8% dari sebelumnya 6.1%, lebih baik daripada yang diperkirakan 5.9%.

Di Eropa, data ekonomi yang keluar sedikit lebih baik daripada yang diantisipasikan, merefleksikan kemajuan ekonomi, walaupun dengan kecepatan yang stabil. Inflasi di Uni Eropa tetap rendah, dengan angka inti tahunan pada bulan Mei tercetak di 0.9%, menurut perkiraan pendahuluan. Penjualan ritel bulan April meleset dari yang diperkirakan. Di Jerman, turun 5.5% MoM, sementara penjualan di Uni Eropa turun 3.1% pada periode yang sama.

ECB tidak tergesa-gesa untuk melakukan pengetatan di dalam kebijakan moneternya dan perbedaan diantara ECB dengan the Fed membuat USD menjadi lebih diminati. Selain itu kecepatan pulihnya kembali ekonomi di AS lebih cepat daripada Uni Eropa.

Minggu ini, Uni Eropa akan mempublikasikan angka final dari GDP kuartal pertama, yang diperkirakan mengkonfirmasi angka di 0.6% QoQ. ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan moneter pada hari Kamis, sekalipun diperkirakan tidak akan ada perubahan yang terjadi dan bank sentral Uni Eropa ini akan mempertahankan nada yang berhati-hati mengenai resiko sehubungan dengan pandemik. Jerman akan mempublikasikan Factory Orders bulan April, Industrial Production untuk bulan yang sama, dan survey ZEW untuk bulan Juni, yang diperkirakan akan menunjukkan perbaikan di dalam sentimen ekonomi.

Dari AS, Gedung Putih akan melanjutkan usulan belanja infrastrukturnya dengan menurunkan nilainya dari $2 triliun menjadi $1 triliun dalam rangka mencapai kesepakatan dengan Republikan di Senat. Meskipun Demokrat bisa berjalan sendiri tanpa Republikan, namun apabila terjadi kesepakatan akan mendorong naik dollar AS dan sebaliknya.

Dalam hal vaksinasi, sudah lebih dari separuh orang Amerika menerima paling sedikit satu kali suntikan vaksin Covid – 19, meskipun kecepatannya telah melambat dengan signifikan. Gedung Putih sedang meningkatkan usaha untuk mencapai 70% dari orang dewasa agar bisa menekan virus corona.

Angka Consumer Price Index (CPI) bulan April mengejutkan investor karena jauh melampaui ekspektasi. Meskipun disebabkan karena efek basis yang turun jauh pada tahun lalu, dan lompatnya harga karena penggunaan mobil sehingga naik ke 3%, namun meningkatnya harga – harga komoditi dan berbagai kelangkaan bisa membuat inflasi tetap naik dengan persistant.

Data CPI yang akan keluar untuk bulan Mei akan muncul ditengah-tengah antara Nonfarm Payrolls dan keputusan dari the Fed. Setiap ada tanda kenaikan harga yang bukan bersifat sementara, bisa menaikkan ekspektasi bahwa the Fed akan melakukan pengetatan dengan mengurangi program pembelian obligasinya.  Hal ini bisa membawa kepada naiknya ekspektasi akan dinaikkannya tingkat suku bunga dan memberikan dorongan tambahan bagi kenaikan dollar AS.

Diperkirakan angka di bulan Mei akan turun sedikit ke 2.3% dibandingkan dengan di bulan April 3%.

Selain itu akan dipublikasikan Consumer Sentiment Index pendahuluan untuk bulan Juni dari Universitas Michigan yang diperkirakan akan menunjukkan sedikit kenaikan.

Secara keseluruhan pasangan matauang EUR/USD berpotensi turun meskipun terbatas.

“Support” terdekat menunggu di 1.2120 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2070 dan kemudian 1.2000.  “Resistance” terdekat menunggu di 1.2200 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2280 dan kemudian 1.2349. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES