Selasa, 06 Juli 2021

PT KONTAK PERKASA | Saham-Saham Ini Melonjak Saat IHSG Ditutup Turun Kemarin




PT KONTAK PERKASA SURABAYA
- Sejumlah saham melonjak di atas 20 persen meskipun Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (5/7/2021)

Sejumlah saham perbankan seperti PT Bank Permata Tbk. (BNLI), PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI), dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) melonjak kemarin.

Di peringkat pertama, saham PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk. (JMAS) naik 34,1 persen atau 59 poin menjadi Rp232.

Di peringkat kedua, saham BNLI naik 25 persen ke Rp2.600.

Selanjutnya, PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk. (BESS) juga naik 25 persen menuju Rp600.

Kemudian saham BBHI melonjak 24,86 persen menjadi Rp860.

Saham-saham sektor kesehatan dan rumah sakit juga bergerak naik seperti PT Royal Prima Tbk. (PRIM), lebih tinggi 24.84% disusul PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) 24.82% dan PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA) 22.83 persen.

Pada penutupan perdagangan IHSG tak mampu kembali bangkit ke zona hijau dan parkir di level 6.005,60 setelah melemah 0,29 persen dari posisi kemarin.
Dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 190 menguat, 314 melemah, dan 141 lainnya stagnan. Adapun kapitalisasi pasar di akhir perdagangan ada di level Rp7.173,65 triliun. Total transaksi tercatat hari ini Rp9,97 triliun dengan aksi jual bersih asing atau net foreign sell Rp324,71 miliar di seluruh pasar.

Chief Economist Tanamduit Ferry Latuhihin mengatakan mengatakan pergerakan pasar saham memang terdampak oleh adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama periode 3—20 Juli 2021.

Akan tetapi, dia menilai dampak negatif dari PPKM Darurat terhadap pasar keuangan sangat minim jika dibandingkan jika pemerintah tidak mengambil keputusan tersebut karena dengan adanya PPKM Darurat pasar dapat mengukur dampaknya lebih baik.

“Kalau tidak lockdown [PPKM Darurat] masyarakat akan bertanya-tanya, sementara pasar kalau dibayangi ketidakpastian itu lebih sulit. Dengan adanya lockdown ini market bisa mengukur,” tuturnya dalam sesi Market Outlook Tanamduit secara virtual, Senin (5/7/2021).

Ferry mengatakan, masa PPKM Darurat yang hanya sekitar 2 pekan tak akan terlalu banyak memberikan dampak bagi ekonomi. Menurutnya ini kemungkinan hanya memangkas sekitar 0,1 persen dari proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021. “Dibandingkan jika tidak lockdown, uncertainty akan terus melayang-layang.

Panjang efeknya adalah ke nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kita bisa lihat rupiah juga tidak kebablasan, hari ini sudah menguat lagi. Berarti memang sentimennya positif,” ujar dia. PT KONTAK PERKASA

vibiznews.com

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar