Selasa, 08 Januari 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Makin Banyak yang Tidur Ngorok, Ada Cara Simpel untuk Mencegahnya



PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Data terbaru di Inggris menyebut jumlah orang dewasa yang tidur ngorok meningkat 2 kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Yang mengejutkan, penggunaan ponsel yang berlebihan disebut-sebut turut berkontribusi pada kondisi tersebut. Kok bisa?

"Emisi cahaya biru dari LED (Light Emitting Diode) smartphone, komputer, dan lampu jalan juga bertanggung jawab pada kurang tidur," kata Dr Maurice Ohayon yang mempublikasikan penelitiannya di jurnal Sleep Medicine, dikutip dari Dailymail.

"Meningkatkan risiko obesitas, ngantuk, dan kerusakan kognitif yang meningkatkan risiko sleep apnea," lanjutnya.

Sleep apnea atau henti napas saar tidur merupakan salah satu gangguan tidur yang banyak dialami orang dewasa, terutama yang mengalami kegemukan. Orang-orang yang tidur ngorok memiliki risiko tinggi untuk mengalaminya.

Walau tidak mematikan seketika, henti napas saat tidur membuat kualitas tidur berkurang. Dampaknya, sel-sel tubuh tidak mendapatkan waktu yang cukup berkualitas untuk memulihkan diri. Risiko berbagai jenis penyakit kronis banyak dikaitkan dengan masalah tidur ini. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Senin, 07 Januari 2019

PT KONTAK PERKASA | Parkir Sembarangan Bikin Ban Mobil Cepat Rusak


PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Memarkir mobil merupakan pekerjaan yang mudah untuk seseorang yang sudah bisa mengemudi mobil. Namun, masih banyak saja pengendara yang memarkir mobilnya sembarangan.

Salah satu situs jual beli kendaraan asal Filipina, Philkotse memberitakan, parkir mobil sembarangan dengan posisi yang tidak pas bisa merusak ban.

Tak sedikit pengendara yang memarkir mobil sembarangan, bahkan sampai di trotoar sekalipun. Mungkin karena keterbatasan lahan parkir, atau memang pengendara itu buru-buru sehingga tidak sempat memarkir mobil di tempat parkir.

Di mana pun Otolovers memarkir kendaraan, sebaiknya jangan terburu-buru. Perhatikan lokasi sekitar dan hati-hati dalam mengarahkan mobil ke tempat parkir.

Para ahli menyebut, banyak pengemudi terutama yang kurang berpengalaman memosisikan mobilnya di tempat tidak rata ketika memarkir mobil. Misalnya, sebagian roda terletak di jalan, sebagian lainnya di atas trotoar.

Jika terlalu sering, memarkir mobil seperti itu bisa menimbulkan masalah. Tekanan ban menjadi tidak rata. Sebagian ban bisa timbul tonjolan. Seiring waktu, karet ban akan kehilangan elastisitasnya. Ban itu bisa lebih cepat rusak dibanding ban lain.

Seperti diketahui, ban merupakan komponen vital dalam kendaraan. Ban adalah satu-satunya komponen pada mobil yang menyentuh aspal. Bisa dibayangkan kalau ban rusak maka keselamatan pengendara dan penumpangnya bisa terancam.

Dengan begitu, untuk merawat mobil kesayangan, disarankan agar tidak memarkir mobil sembarangan di tempat yang tidak rata. Dan jangan lupa untuk memarkir mobil di tempat semestinya, jangan di sembarang tempat apalagi harus mengganggu jalan. PT KONTAK PERKASA

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA

Jumat, 04 Januari 2019

KONTAK PERKASA FUTURES | Kapal Tol Laut Angkut 2.000 Ekor Sapi ke Jakarta Sejak Juni



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pemerintah terus mendorong program tol laut, khususnya untuk dilalui kapal ternak. Hal itu terbukti dengan peningkatan muatan kapal ternak hingga 2.000 ekor sapi per bulan ke Jakarta.

Menurut Kepala Kesekretariatan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko pada awalnya Kementerian Perhubungan menugaskan untuk mengoperasikan satu kapal ternak. Pengoperasian tersebut dilakukan sejak 10 November 2015.

Dengan satu kapal tersebut, muatan sapi yang bisa dibawa sebanyak 1.000 ekor.

"Pertama kali itu 10 November 2015. Kapasitas kapal dalam satu bulan dua voyage dengan kapasitas per voyage 500 ekor, sehingga 1.000," kata dia saat berbincang dengan detikFinance, Jumat (4/1/2019).

Kemudian, kata Ridwan, di Juni 2018 Kemenhub menugaskan pengoperasian satu kapal lagi dengan muatan yang sama. Sehingga, sapi yang dikirim ke Jakarta totalnya 2.000 ekor per bulan.

"Kapal kedua itu Juni 2018. Nah kapasitasnya juga sama, 1.000 ekor. Jadi ini meningkat dari 1.000 menjadi 2.000 ekor sapi per bulan," ungkap dia.

Adapun, kapal yang dioperasikan oleh Kemenhub adalah Cemara Nusantara (Cansus) 1 dan 3 dengan rute Kupang-Waingapu-Tanjung Priok-Cirebon-Kupang dan Bengkulu. KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES

5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES

6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES

7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Kamis, 03 Januari 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Apple Kini Dinilai Tak Inovatif, Produknya Jadi Tak Menarik


Foto: Jason Lee/Reuters
PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Apple baru saja menurunkan target pendapatan untuk kuartal pertama tahun 2019. Awalnya Apple memproyeksikan pendapatan sekitar USD 89 miliar hingga USD 93 miliar, tapi dalam surat CEO Apple Tim Cook kepada investor angka proyeksi turun jadi menjadi USD 84 miliar.

Apple menyebut bahwa melemahnya ekonomi China yang berdampak pada rendahnya permintaan iPhone di sana menjadi salah satu faktor yang mendorong turunnya proyeksi. Tapi menurut Kara Swisher, jurnalis Recode, masalah Apple tidak hanya pasar China saja.

"Tentu saja China merupakan masalah yang utama. Salah satu kesuksesan Apple adalah menjadi sukses di China dan mereka melihat sisi negatif dari pasar yang berkontraksi di sana," ujar Swisher dalam wawancara dengan CNBC, Kamis (3/1/2019).

Selain masalah ekonomi China yang melemah dan tekanan yang muncul dari perang dagang antara Amerika Serikat dan China, Swisher menyebut bahwa Apple juga memiliki masalah inovasi dan pengembangan produk.

Ia juga menyebut bahwa Apple memang merupakan perusahaan yang sangat besar, tapi mereka tidak akan bisa berlindung dari tekanan ekonomi jika mereka tidak meluncurkan produk yang benar-benar menarik.

"Siklus inovasi telah melambat di Apple. Mana produk baru mereka yang menarik dan di mana entrepreneur baru mereka yang menarik dalam perusahaan?" jelas Swisher.

"Banyak inovasi yang muncul dari China, dan ketika ekonomi kalian terpuruk di sana, dalam beberapa hal, kalian juga akan merosot karenanya," pungkasnya. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES

Rabu, 02 Januari 2019

PT KONTAK PERKASA | Top! Penerimaan Negara di 2018 Tembus 102%



PT KONTAK PERKASA SURABAYA -  Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara per akhir Desember 2018 tembus 102,5% atau setara Rp 1.942,3 triliun atau 102,5% dari target APBN yang sebesar Rp 1.894,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan capaian realisasi kinerja APBN 2018 ini tidaklah mudah mengingat gejolak perekonomian global banyak memberikan dampak pada Indonesia.

"Pendapatan negara Rp 1.942,3 triliun, lebih besar dari target APBN yang sebesar Rp 1.894 triliun, ini suatu hasil yang baik," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).

Sri Mulyani menyebut, realisasi penerimaan negara itu ditopang oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 1.928,4 triliun atau 101,8% dari target sebesar Rp 1.893,5 triliun.

Selanjutnya, ditopang juga oleh pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang realisasinya Rp 407,1 triliun atau tembus 147,8% dari target yang sebesar Rp 275,4 triliun. Sedangkan hibah realisasinya Rp 13,9 triliun atau tembus 161,4% dari target Rp 1,2 triliun.

"Dengan situasi ini maka APBN 2018 dan ini ingin disampaikan pertama kali dalam 15 tahun UU APBN tidak dilakukan perubahan, tidak ada UU APBN perubahan, APBN KiTa pelaksanaan 2018 sangat baik dan optimal," jelas Sri Mulyani.

Sedangkan untuk belanja negara, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa realisasinya sampai akhir Desember 2018 sebesar Rp 2.202,2 triliun atau 99,2% dari target Rp 2.220,7 triliun.

Capaian tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang realisasinya Rp 1.444,4 triliun atau 99,3% dari target Rp 1.454,5 triliun. Adapun, belanja pemerintah pusat itu terdiri dari anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) realisasinya Rp 836,2 triliun atau 98,7% dari target Rp 847,4 triliun. Lalu untuk belanja non K/L realisasinya Rp 608,2 triliun atau 100,2% dari target Rp 607,1 triliun.

Belanja negara juga dialokasikan untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD), yang mana realisasi sampai akhir Desember 2018 sebeesar Rp 757,8 triliun atau 98,9% dari target Rp 766,2 triliun.  PT KONTAK PERKASA

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA