Selasa, 31 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rupiah Selasa Pagi Melemah ke Rp15.866/USD

dolar

PT KONTAK PERKASA FUTURES
| Dalam pergerakan pasar uang pada pagi ini (31/10), rupiah mengalami pelemahan terbatas terhadap dolar Amerika Serikat. Pagi ini, rupiah melemah sebesar 0,04% atau 6 poin ke level Rp 15.866, dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di Rp 15.860. Rupiah saat ini berada dalam kisaran konsolidasi sementara dan sedikit menjauh dari level terendah dalam 3,5 tahun.

Analis memproyeksikan bahwa dalam perdagangan hari ini, rupiah terhadap dolar Amerika Serikat akan dibuka menguat ke level Rp 15.849, kemudian mengalami koreksi naik ke Rp 15.876, dan pada penutupan pagi ini, rupiah terpantau berada di posisi Rp 15.866.

Melemahnya rupiah terjadi seiring dengan penguatan dolar AS di pasar uang Asia, yang mengalami koreksi sebelumnya dalam sesi global. Dolar AS sedang menguat perlahan menjelang pertemuan the Federal Reserve (the Fed) pada minggu ini, di mana diperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunga AS pada tingkat saat ini.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, pada pagi ini mengalami kenaikan ke 106,24, dibandingkan dengan level penutupan sesi sebelumnya yang berada di 106,13.

Sementara itu, pada awal sesi perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebesar 16,044 poin (0,24%) ke level 6.742,749. Bursa saham di kawasan Asia umumnya mengalami pergerakan campuran, dengan tekanan penurunan menjelang pengumuman kebijakan Bank of Japan (BOJ). Para pelaku pasar juga memantau hasil penutupan Wall Street semalam, yang mengalami kenaikan secara bersamaan dan mengurangi tekanan jual sebelumnya.

Secara keseluruhan, analis memperkirakan bahwa dolar AS akan menguat terhadap rupiah pada hari ini, dengan pergerakan dolar di pasar Asia yang sedang menguat. Rupiah diperkirakan akan berada dalam kisaran antara Rp15.967 hingga Rp15.716 dalam satu minggu ini. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : Vibiznews

Kamis, 26 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Kamis Pagi Melemah ke Rp15.912/USD

Rupiah Melemah

PT KONTAK PERKASA
| Pada pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah, mencapai Rp 15.912 dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.875. Rupiah sedang berada di dekat level terendah dalam 3,5 tahun.

Melemahnya rupiah terjadi seiring dolar AS menguat di pasar uang Asia, setelah dua hari menguat di sesi global sebelumnya. Dolar AS kembali diminati sebagai safe haven atau aset aman, seiring berkurangnya permintaan akan aset berisiko dan kenaikan yield obligasi Amerika Serikat.

Indeks dolar, yang mengukur dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, naik ke 106,66 pada pagi hari ini, dibandingkan dengan level penutupan sesi sebelumnya di 106,14.

Pada saat yang sama, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) melemah pada awal sesi pertama hari ini, turun sekitar 0,29% menjadi 6.814,887 poin. Sementara itu, banyak bursa saham di kawasan Asia juga cenderung melemah, termasuk bursa saham Australia yang mencapai level terendah dalam setahun. Wall Street juga mengalami penurunan pada sesi sebelumnya.

Analis memperkirakan bahwa dolar AS kemungkinan akan terus menguat terhadap rupiah hari ini. Selama satu minggu ke depan, perkiraan pergerakan rupiah terhadap dolar AS berada dalam rentang antara Rp 15.716 hingga Rp 15.976. Sebaiknya tetap memantau perkembangan pasar dan faktor-faktor ekonomi yang memengaruhi nilai tukar mata uang. PT KONTAK PERKASA

Sumber : Vibiznews

Senin, 23 Oktober 2023

KONTAK PERKASA FUTURES | Dolar AS Senin Bergerak Naik di Sesi Asia; Yen Mendekati Level 150



KONTAK PERKASA FUTURES | Mata uang Yen Jepang mendekati level 150 per dolar dalam sesi perdagangan Asia pada hari Senin, menciptakan ketegangan antara kemungkinan penguatan lebih lanjut dolar AS dan harapan intervensi pemerintah Jepang di pasar.

Minggu dimulai dengan kekhawatiran meningkat mengenai konflik di Timur Tengah pada hari Senin. Sementara itu, imbal hasil Treasury AS melemah menjelang pertemuan Bank Sentral Eropa dan rilis data PDB AS pada akhir pekan ini.

Indeks dolar AS naik 0,13% menjadi 106,30 dalam perdagangan tersebut.

Mata uang Yen Jepang diperdagangkan pada level 149,94 per dolar, setelah mencapai level 150,14 pada awal hari Senin. Level tersebut terakhir terlihat pada 3 Oktober, ketika para trader mencurigai Bank of Japan melakukan intervensi untuk mendorong yen ke level yang lebih kuat, yakni 150 per dolar.

Investor juga memantau kemungkinan kenaikan lebih lanjut pada kurva imbal hasil Treasury AS, yang didorong oleh perluasan premi berjangka dalam rangka ekspektasi pertumbuhan yang lebih kuat dan ketidakpastian fiskal.

Bank Sentral Eropa (ECB) akan mengadakan pertemuan pada hari Kamis. Meskipun siklus kenaikan suku bunga telah berakhir, menurut survei oleh Reuters yang melibatkan 85 ekonom, pelonggaran kemungkinan akan dimulai pada bulan Juli 2024, seiring berlanjutnya perjuangan melawan kenaikan inflasi.

ECB telah menaikkan suku bunga utamanya sebesar 25 basis poin pada bulan September, mengangkat suku bunga deposito menjadi 4,00% dan suku bunga refinancing menjadi 4,50%. Namun, bank tersebut memberi isyarat bahwa kenaikan suku bunga ke-10 dalam 14 bulan kemungkinan akan menjadi yang terakhir.

Mata uang Euro terpantau mengalami penurunan sebesar 0,19% menjadi $1.0576, sementara mata uang Poundsterling juga melemah 0,14% menjadi $1.2148.

Analisis pasar menduga bahwa dalam perdagangan berikutnya, indeks dolar AS akan terus menguat seiring dengan meningkatnya permintaan akan aset safe haven, terutama dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai konflik geopolitik di Timur Tengah. Rentang pergerakan indeks dolar AS diperkirakan berada antara Support 106,05 hingga 105,83, dan dalam kisaran Resistance 106,60 hingga 106,91 jika mengalami kenaikan. KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : Vibiznews

Kamis, 19 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Rabu Berakhir Lemah Tertekan Lonjakan Imbal Hasil Treasury

wall street

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan yang signifikan pada hari Rabu, dengan Indeks Nasdaq 100 merosot ke level terendah dalam satu minggu. Penurunan ini dipicu oleh lonjakan imbal hasil obligasi Pemerintah AS dengan tenor 10 tahun yang mencapai rekor tertinggi dalam 16 tahun dan meningkatnya ketegangan dalam konflik Israel-Hamas.

Pasar saham AS mengalami penurunan yang cukup tajam pada hari Rabu. Indeks S&P 500 ditutup dengan penurunan sebesar 1,34%, Indeks Dow Jones Industrial turun sebesar 0,98%, dan Indeks Nasdaq 100 merosot sebesar 1,41%.

Imbal hasil obligasi AS dan Eropa meningkat pada hari Rabu. Imbal hasil Treasury Note 10 tahun mencapai level tertinggi dalam 16 tahun, mencapai 4,926%, dan ditutup naik sebanyak 6,6 basis poin menjadi 4,900%. Imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun juga mencapai level tertinggi dalam 1,5 minggu, yaitu sekitar 2,934%, dengan peningkatan 4,3 basis poin menjadi 2,924%. Imbal hasil obligasi Inggris dengan tenor 10 tahun juga naik ke level tertinggi dalam 2 minggu, mencapai 4,664%, dengan peningkatan sebanyak 14,5 basis poin menjadi 4,657%.

Komentar dari pejabat Federal Reserve pada hari Rabu memiliki nuansa yang beragam. Presiden Federal Reserve Bank of New York, John Williams, mengatakan bahwa meskipun ada kemajuan dalam hal inflasi, masih ada perjalanan yang harus diambil dan The Fed harus tetap mempertahankan tingkat suku bunga yang ketat "untuk beberapa waktu." Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengusulkan penundaan dalam kenaikan suku bunga The Fed dengan menyatakan, "Saya yakin kita bisa menunggu, mengamati, dan melihat bagaimana perekonomian berkembang sebelum mengambil langkah pasti mengenai jalur kebijakan suku bunga."

Pasar tampaknya mengabaikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan FOMC berikutnya yang berakhir pada 1 November, dengan hanya peluang sebesar 6%. Selanjutnya, peluang kenaikan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan berikutnya yang berakhir pada 13 Desember adalah sekitar 42%. Pasar saat ini lebih cenderung memperkirakan The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada paruh kedua tahun 2024 sebagai respons terhadap perkiraan perlambatan ekonomi AS.

Saham maskapai penerbangan turun tajam dan memberikan tekanan pada pasar secara keseluruhan. United Airlines Holdings memperingatkan bahwa perang Israel-Hamas dan kenaikan harga bahan bakar pesawat akan berdampak negatif pada pendapatan. Morgan Stanley juga mengalami penurunan lebih dari 6% setelah melaporkan pendapatan manajemen kekayaan kuartal ketiga yang lebih rendah dari perkiraan. Lonjakan imbal hasil obligasi Treasury Note 10 tahun ke level tertinggi dalam 16 tahun pada hari Rabu juga berdampak negatif pada saham-saham.

Harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 1% dan mencapai level tertinggi dalam 2 minggu. Hal ini mendorong saham-saham di sektor energi dan penyedia layanan energi untuk menguat. Sejumlah saham seperti Valero Energy, Phillips 66, Occidental Petroleum, dan Exxon Mobil mengalami kenaikan lebih dari 1%.

Beberapa saham terkait perusahaan farmasi yang menghasilkan obat untuk penderita diabetes mengalami kenaikan setelah hasil pendapatan Abbott Laboratories yang melampaui perkiraan, sehingga meredakan kekhawatiran bahwa obat penurun berat badan Ozempic akan membatasi permintaan produk mereka.

Selain itu, perusahaan-perusahaan seperti Nasdaq Inc, Procter & Gamble, dan Abbott Laboratories mengalami kenaikan setelah melaporkan hasil pendapatan yang kuat.

Analis memperkirakan bahwa pasar saham AS akan terus memantau perkembangan konflik di Timur Tengah dan pernyataan dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Pernyataan Powell yang bersifat dovish terkait kenaikan suku bunga AS akan menguatkan pasar saham AS, sedangkan jika bersifat hawkish, akan memberikan tekanan pada pasar saham AS. PT KONTAK PERKASA FUTURES


Sumber : Vibiznews

Kamis, 12 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA | Rupiah Kamis Pagi Menguat ke Rp15.694/USD

Rupiah Menguat

PT KONTAK PERKASA | Dalam pergerakan pasar uang Kamis pagi, rupiah menguat sedikit terhadap dolar AS. Penguatan rupiah ini terjadi seiring dengan pelemahan dolar AS di pasar uang Asia setelah mengalami koreksi selama 6 hari di sesi global sebelumnya. Rilis data inflasi produsen (PPI) Amerika yang moderat dan komentar dovish dari beberapa pejabat Federal Reserve AS telah mengurangi prospek kenaikan suku bunga the Fed tahun ini, dan ini telah membebani dolar AS.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, mengalami penurunan tipis pagi ini. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuka dengan kenaikan dan kemudian mengalami koreksi kecil. Para analis memperkirakan bahwa perdagangan rupiah terhadap dolar hari ini kemungkinan akan bergerak dalam kisaran antara Rp15.742 hingga Rp15.610.

Di sisi lain, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di awal sesi perdagangan Kamis mengalami kenaikan sekitar 0,46%. Ini mengikuti tren positif di bursa saham kawasan Asia, serta dipengaruhi oleh Wall Street yang ditutup dalam zona hijau pada sesi sebelumnya. Selain itu, para investor juga menantikan rilis data inflasi konsumen AS. Semua faktor ini turut memengaruhi pergerakan rupiah dan IHSG dalam perdagangan hari ini.PT KONTAK PERKASA


Sumber : Vibiz

Selasa, 10 Oktober 2023

KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi Harian Indeks Hang Seng 10 Oktober 2023



KONTAK PERKASA FUTURES | Pada tanggal 10 Oktober 2023, indeks Hang Seng dan pasar saham Hong Kong mengalami beberapa perubahan penting. Berikut adalah rangkuman ulang artikel terkait:

Pada perdagangan sebelumnya, indeks Hang Seng Hong Kong mengalami kenaikan sebanyak 31,42 poin atau sekitar 0,18%, mencapai level 17,517.40. Ini merupakan tanda positif karena indeks terus berusaha keluar dari level terendah dalam lebih dari 11 bulan yang tercatat sebelumnya.

Indeks saham Cina Enterprise (HSCE) juga mengikuti tren kenaikan dengan naik sebanyak 0,4% dan berada di level 5,998.30.

Selain itu, indeks Hang Seng berjangka kontrak Oktober 2023 juga mencatatkan kenaikan sekitar 0,76% dan berada di level 17,659. Hal ini menunjukkan bahwa sentimen positif sedang melanda pasar.

Salah satu faktor yang memengaruhi pergerakan indeks Hang Seng adalah data pengeluaran selama libur Golden Week di Tiongkok. Data ini memberikan wawasan tentang aktivitas konsumen dan kondisi ekonomi Tiongkok.

Selain itu, pasar saham AS juga memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan indeks Hang Seng. Pada hari Senin sebelumnya, Bursa Saham AS mengalami kenaikan, pulih dari kerugian awalnya. Ini terpicu oleh komentar dari Federal Reserve yang bersifat dovish, yang memberi isyarat bahwa Fed mungkin akan menghentikan siklus kenaikan suku bunga. Hal ini juga dapat mempengaruhi pasar global termasuk Hong Kong.

Harga minyak juga memainkan peran penting. Pada hari Senin, harga minyak mentah mengalami kenaikan lebih dari 4% karena konflik antara Israel dan Hamas berlanjut hingga hari ketiga. Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik sebesar 4,3% menjadi $86,38 per barel, sementara harga minyak mentah berjangka Brent naik 4,2% menjadi $88,15 per barel. Ini merupakan kenaikan terbesar dalam satu hari untuk kedua patokan tersebut sejak 3 April.

Dalam analisis teknikal, indeks Hang Seng berjangka diperkirakan akan mengalami kenaikan lebih lanjut. Jika tren naik berlanjut, maka indeks dapat mencapai level resistensi yang lebih tinggi. Namun, jika terjadi penurunan, indeks dapat menguji level-level support yang lebih rendah.

Penting untuk diingat bahwa pasar saham selalu memiliki tingkat risiko yang tinggi, dan keputusan investasi harus didasarkan pada penelitian dan analisis yang cermat. Selalu pertimbangkan faktor-faktor fundamental dan teknikal, serta berita-berita terbaru yang mempengaruhi pasar sebelum membuat keputusan investasi. KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : Vibiznews

Jumat, 06 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Rekomendasi GBP/USD 6 Oktober 2023



PT KONTAK PERKASA FUTURES | Pasangan mata uang GBP/USD berada dalam pergerakan mendatar di sekitar level 1.2180 selama sesi perdagangan Asia hari Jumat. Pasangan ini mencatat konsolidasi setelah mengalami pemulihan yang kuat dari level 1.2035, yang merupakan level terendah sejak 16 Maret yang tercapai pada awal pekan ini.

GBP/USD berhasil naik ke atas level 1.2150 selama sesi perdagangan Asia hari Kamis, tetapi kemudian kehilangan momentumnya dalam sesi perdagangan selanjutnya. Namun, pasangan mata uang ini berhasil bertahan di atas level 1.2100 selama sesi perdagangan Eropa.

Peningkatan sentimen risiko telah membuat dolar AS kesulitan menemukan permintaan pada paruh kedua hari Rabu, membantu GBP/USD untuk menghapus sebagian dari kerugian mingguannya.

Selain itu, data ekonomi AS yang keluar pada sektor ketenagakerjaan mengecewakan, menunjukkan bahwa penambahan lapangan kerja di sektor swasta hanya sebanyak 89.000 pada bulan September. Data ini lebih lanjut memberikan tekanan pada dolar AS.

Pada awal hari Kamis, indeks saham FTSE 100 Inggris diperdagangkan sedikit lebih tinggi, sementara indeks saham berjangka AS mengalami kerugian sebanyak 0,4%, mencerminkan sentimen pasar yang bervariasi.

Dalam konteks teknis, "support" terdekat dapat ditemukan di level 1.2150, dan jika berhasil ditembus, pasangan ini dapat melanjutkan penurunannya ke level 1.2100, dan kemudian 1.2050. Sementara itu, "resistance" terdekat berada di level 1.2200, dan jika berhasil ditembus, pasangan ini dapat melanjutkan penguatannya ke level 1.2250, dan kemudian 1.2300. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : vibiznews

Rabu, 04 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA | Bursa Eropa Selasa Berakhir Lemah



PT KONTAK PERKASA
| Bursa saham Eropa mengalami penurunan pada hari Selasa, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yang menciptakan ketidakpastian di pasar global.

Imbal Hasil Treasury AS menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pasar saham Eropa. Indeks Stoxx 600 mengakhiri sesi dengan penurunan sebesar 1,1% karena imbal hasil Treasury 10-tahun AS mencapai level tertinggi dalam 16 tahun. Kenaikan ini mengkhawatirkan para investor dan mengganggu pasar saham Eropa secara keseluruhan.

Selain itu, data yang menunjukkan penurunan produksi manufaktur di Eropa semakin memperparah ketidakpastian ekonomi di kawasan tersebut. Hal ini mengakibatkan saham-saham Eropa merosot.

Pasar saham Asia juga mengalami penurunan, dengan Indeks Hang Seng Hong Kong turun lebih dari 3%. Sentimen pasar global yang buruk memengaruhi pasar saham Eropa dan Asia.

Masalah hukum juga menjadi salah satu perhatian, dengan AstraZeneca setuju untuk membayar $425 juta untuk menyelesaikan tuntutan hukum di AS terkait obat sakit maag Nexium dan Prilosec. Meskipun ini dapat mengakhiri beberapa klaim hukum, hal ini tetap memengaruhi sentimen investor terhadap saham perusahaan tersebut.

Sektor utilitas Eropa turun 2,5% karena prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama membebani sektor ini. Selain itu, perusahaan energi terbarukan seperti Orsted dan Vestas Wind juga mengalami penurunan akibat potensi dampak buruk terhadap proyek-proyek mereka.

Saham Boohoo, pengecer fashion online, turun 10,7% setelah melaporkan laba yang lebih rendah dan menurunkan perkiraan pendapatan. Ini memicu ketidakpastian terkait kinerja sektor e-commerce di masa mendatang.

Selanjutnya, pasar Eropa akan mencermati pidato dari pejabat ECB dan data ekonomi, termasuk PPI Agustus. Sentimen pasar akan terus bergantung pada perkembangan ini, dan kekhawatiran akan imbal hasil Treasury AS juga dapat mempengaruhi arah pasar saham global. PT KONTAK PERKASA

Sumber : vibiznews

Senin, 02 Oktober 2023

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Wall Street Akhir Pekan Mixed



PT KONTAK PERKASA FUTURES
| Pasar saham AS mengalami penutupan yang bervariasi pada akhir pekan, dipicu oleh kekhawatiran potensi penutupan pemerintah AS. Ini mengakhiri bulan yang sulit bagi pasar saham yang telah melihat penurunan yang signifikan.

Indeks Dow Jones turun 158,84 poin atau 0,47% menjadi 33.507,50 poin, dipimpin oleh penurunan saham perusahaan perjalanan.

Indeks S&P 500 ditutup turun 0,27% menjadi 4.288,05 poin.

Indeks Komposit Nasdaq berakhir stabil dengan penurunan 0,14% menjadi 13.219,32 poin.

Pada hari sebelumnya, Dow dan S&P 500 mengalami kenaikan karena data yang menunjukkan inflasi mungkin mereda. Namun, kekhawatiran tentang penutupan pemerintah AS membebani pasar dalam sesi ini. Pemimpin Partai Republik di DPR gagal meloloskan rancangan undang-undang belanja jangka pendek pada hari Jumat, meningkatkan kekhawatiran bahwa anggota parlemen federal tidak akan mencapai kesepakatan tepat waktu.

Pasar saham mengalami penurunan yang signifikan selama bulan dan kuartal ini:

- Indeks S&P 500 mengalami penurunan 4,9% selama bulan September dan penurunan 3,7% selama kuartal tersebut.

- Indeks Komposit Nasdaq turun 5,8% pada bulan September dan turun 4,1% selama kuartal tersebut.

- Indeks Dow Jones mencatat penurunan 3,5% selama bulan September dan penurunan 2,6% selama kuartal tersebut.

Meskipun beberapa saham mampu menguat, seperti Amgen dan Caterpillar, yang masing-masing mencatat keuntungan lebih dari 20% dan 10%, beberapa saham lain mengalami penurunan yang signifikan. Walgreen adalah salah satu yang paling terpukul dengan penurunan lebih dari 22%, sementara American Express dan Nike juga mengalami penurunan lebih dari 14% dan 13%.

Para investor dan pelaku pasar akan terus memantau perkembangan potensi penutupan pemerintah AS, karena solusi dan kesepakatan antara parlemen dan pemerintah AS untuk menghindari penutupan pemerintah dapat memengaruhi sentimen pasar. PT KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber: Vibiznews