Rabu, 30 Desember 2020

PT KP PRESS | Studi Buktikan Varian Baru Corona dari Inggris Tidak Lebih Mematikan




PT KP PRESS SURABAYA - Varian baru virus Corona COVID-19 di Inggris yang diberi label B117 disebut berbahaya karena bisa lebih menular dibanding varian lain. Namun demikian temuan awal studi mengonfirmasi bahwa varian baru Corona ini tidak lebih mematikan.

Investigasi yang dilakukan oleh Public Health England (PHE) membandingkan data dari 1.769 orang yang terinfeksi varian baru dengan 1.769 orang yang terinfeksi virus COVID-19 varian liar (wild type). Individu dalam dua kelompok tersebut disamakan satu banding satu dari sisi usia, jenis kelamin, tempat tinggal, dan waktu pengujian.

Diketahui dari 42 orang yang dilarikan ke rumah sakit, 16 terinfeksi varian baru dan 26 sisanya terinfeksi varian liar. Sementara untuk fatalitas dilaporkan ada 12 orang dari grup varian baru yang meninggal dunia dan 10 orang dari grup varian liar.

"Hasil awal dari studi kohort menemukan tidak ada perbedaan statistik yang signifikan pada tingkat rawat rumah sakit dan kematian dalam 28 hari di antara varian yang baru dan varian liar," tulis peneliti seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/12/2020).

Studi juga menemukan tidak ada perbedaan berarti tingkatreinfeksi atau infeksi ulang antara varian baru dengan varian lainnya. PT KP PRESS

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

 

Selasa, 29 Desember 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES | PT KONTAK PERKASA FUTURES | 2020 Jadi Mimpi Buruk Buat Industri Manufaktur




PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Daihatsu Sirion meraih penghargaan sebagai city car terbaik pilihan anak muda dalam ajang Marketeers Youth Choice Brands of The Year 2020. Penghargaan yang digelar MarkPlus, Inc. dan Marketeers secara online ini adalah ajang apresiasi merek-merek pilihan Generasi Z.

Penilaian penghargaan yang diselenggarakan 25-26 November lalu ini dilakukan berdasar hasil survei online yang dilakukan Marketeers periode Oktober-November 2020 kepada 1.300 responden. Adapun responden memiliki rentang usia 18-25 tahun yang tersebar di Indonesia dan mayoritas merupakan mahasiswa.

Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Amelia Tjandra mengatakan pihaknya bersyukur Daihatsu Sirion bisa mendapat penghargaan city car terbaik pilihan anak Indonesia.

"Daihatsu Sirion sangat cocok sebagai Sahabat anak muda dalam menemani berbagai aktivitas mereka karena dilengkapi dengan beragam fitur entertaining yang kekinian. Semoga penghargaan ini semakin memotivasi Daihatsu untuk dapat memenuhi selera anak muda di Indonesia," ujar Amelia dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020)

Amelia menjelaskan sesuai dengan slogan produknya, yakni Sahabat Muda, Daihatsu Sirion tampil dengan desain yang stylish dan sporty dengan aerokit baru, beragam fitur nyaman dan entertaining, serta perawatan yang mudah (no worries). Sehingga dari ketiga hal inilah menjadikan Daihatsu Sirion perhatian khusus dan sangat cocok bagi sahabat muda.

Dalam hal keselamatan, Daihatsu Sirion dilengkapi dengan fitur keamanan, seperti VSC (Vehicle Stability Control), traction control, ABS (Anti-Lock Braking System), dan EBD (Electronic Brakeforce Distribution) untuk memaksimalkan performa bermanuver dan pengereman. Pengendara pun bisa berkendara dengan semakin aman dan nyaman.

Daihatsu Sirion memiliki 4 buah airbag, sensor parkir depan dan belakang, kamera parkir, ISOFIX, dan seatbelt 3 titik bagi seluruh penumpang. Selain itu ,headlamp-nya juga telah menggunakan lampu LED, dilengkapi follow me home (lampu bisa menyala setelah mesin mati guna menerangi area di depan mobil), dan headlamp levelling adjuster sehingga memudahkan penyesuaian arah lampu mobil.

Sementara itu wiper pada Daihatsu Sirion sudah juga sudah menggunakan teknologi auto speed sensing yang membantu di kala berkendara pada saat hujan. Daihatsu Sirion hadir dengan 5 varian warna dan 2 pilihan warna terbaru yang cocok untuk anak muda sesuai tren terkini, yakni Electric Blue Metallic dan Granite Gray Metallic. PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Senin, 28 Desember 2020

PT KONTAK PERKASA | Wonder Woman Bisa Terbang di Film, Ini Sejarah di Versi Komiknya




PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Film Wonder Woman 1984 memamerkan kemampuan terbang sang pahlawan perempuan kenamaan DC. Tapi apakah di versi komik, Wonder Woman punya keahlian yang sama?

Fans DC bakal terkagum-kagum melihat kemampuan Wonder Woman dalam film Wonder Woman 1984. Versi sinematiknya menunjukkan kecepatan dan kemampuan melompat yang mengesankan.

Karakter Wonder Woman pertama kali dikenalkan di halaman komik pada 1941 lewat komik yang berjudul All Star Comics #8. Putri Themyscira terkenal terbang dengan jet yang tak terlihat dan kerap dibawa ke khalayak umum.

Jet tak terlihat Wonder Woman itu punya sejarah panjang. Itu adalah moda transportasi utamanya dalam petualangan si Wonder Woman.

Tapi cerita bertransformasi di komik Wonder Woman #98 yang terbit pada 1958. Dalam komik, Wonder Woman diceritakan kembali asal usulnya dan pertemuan pertamanya dengan Steve Trevor.

Diana melihat sebuah pesawat meledak saat pilot Trevor keluar. Dia melompat tapi dia tidak bisa mencapai lokasi pilot yang jatuh.

Bagaimana pun, dalam komik tersebut Diana menyadari ia punya kemampuan di arus udara dan bertindak seperti layang-layang dari manusia super dan punya kemampuan untuk menyelamatkan.

Kemungkinan versi film mengambil ide dari yang ada dalam komik Wonder Woman #98.

Trevor juga pernah mengatakan kepada Diana kalau, "Terbang sangat mudah. Hanya angin dan udara serta tahu cara mengendarainya. Cara menangkapnya."

Kemampuan terbang itu terus berkembang. Pada 1987, komikus George Perez menghidupkan kembali si Putri Amazon. Ia memberikan kemampuan Diana untuk terbang alami berkat Dewa Yunani Hermes.

Sutradar Patty Jenkins pun diketahui terpengaruh besar dari karangan dalam komik tersebut. Jadi jawaban singkatnya adalah, ya Wonder Woman juga bisa terbang dalam versi komik. PT KONTAK PERKASA


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

Kamis, 24 Desember 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Wow! Among Us Dimainkan 500 Juta Orang dalam Sebulan




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Melonjaknya popularitas Among Us di tengah pandemi mengejutkan banyak orang. Siapa sangka game deduksi sosial ini sekarang sudah dimainkan sekitar 500 juta orang dalam sebulan.
Berdasarkan laporan dari SuperData, sepanjang bulan November 2020 Among Us dimainkan 500 juta orang serta mengalahkan game-game mobile seperti Pokemon Go dan Candy Crush Saga. SuperData mencatat Among Us kini menjadi game paling populer dari segi pemain bulanan.

Kesuksesan ini makin mengesankan mengingat Innersloth, pengembang Among Us, hanya memiliki empat pegawai. Jadi setidaknya satu pegawai Innersloth harus menangani 125 juta pemain.

Saking populernya, Innersloth sampai membatalkan sekuel Among Us untuk fokus meningkatkan game original. Untuk memanjakan pemainnya, game ini akan mendapatkan peta dan task baru yang akan ditambahkan mulai tahun depan.

Principal Analyst SuperData Carter Rogers mengatakan game paling populer setelah Among Us hanya memiliki 300 juta pemain aktif tiap bulannya, seperti dikutip dari The Verge, Kamis (24/12/2020).

Dalam emailnya kepada The Verge, Rogers mengatakan angka ini ditemukan setelah menghitung data dari titik penjualan, dan event dari publisher, developer serta penyedia layanan pembayaran.

Seperti diketahui saat ini Among Us barus tersedia di PC, mobile dan Nintendo Switch. Tapi karena rilis Among Us di Switch masih cukup baru, SuperData mengatakan tidak ada dampak besar pada jumlah pemain dalam analisisnya.

Dari 500 juta orang yang memainkan Among Us di bulan November, sebagian besar memainkannya di perangkat mobile. Berdasarkan laporan SuperData, hanya 3% dari jumlah pemain aktif tersebut yang memainkan Among Us di PC.

Meski persentase pemain Among Us versi PC sangat kecil, mereka merupakan penyumbang cuan utama (64%) bagi Innersloth sejak bulan Agustus hingga November. Among Us versi PC dijual dengan harga USD 5, sedangkan versi mobile bisa diunduh dengan gratis.

Karena tidak terlalu dimonetisasi, pendapatan Among Us memang cukup kecil dibanding game lainnya. Dari laporan SuperData, daftar game mobile dengan pendapatan tertinggi di bulan November dikuasai oleh Free Fire, disusul dengan Pokemon Go dan Roblox. KONTAK PERKASA FUTURES


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

Rabu, 23 Desember 2020

PT KP PRESS | Yang Asli Dilarang, TikTok 'KW' di India Mulai Disuntik Modal Investor




PT KP PRESS SURABAYA - Sederet aplikasi yang hampir sama atau seperti 'tiruan' TikTok di India mulai dilirik investor. Hal itu disebabkan oleh larangan TikTok di India akibat ketegangan dengan China terkait bentrok di daerah perbatasan dua negara, yakni Lembah Galwan.

Dilansir dari Asia Times, Rabu (23/12/2020), aplikasi yang memuat konten video pendek yang mirip dengan TikTok seperti Josh, Raposo, dan Moj serempak mendapat suntikan dana dari investor raksasa, antara lain Google dan Microsoft.

Josh adalah aplikasi milik perusahaan startup VerSe Innovation yang berbasis di Bangalore. Josh telah memperoleh suntikan dana sebesar US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun (kurs Rp 14.276). Secara keseluruhan, VerSe telah mencatatkan valuasi perusahaan melampaui US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,27 triliun. Nilai itu merupakan hasil dari kontribusi modal Google dan Microsoft, juga investor lain Falcon Edge Capital, Sofina Group dan Lupa Systems.

Aplikasi kedua adalah Roposo yang dimiliki Glance. Perusahaan itu memperoleh suntikan dana sebesar US$ 145 juta atau sekitar Rp 2,07 triliun dari Google dan investor lamanya, Mithril Capital. Dengan suntikan dana itu, Glance menjadi perusahaan tercepat yang memperoleh status unicorn hanya dalam 18 bulan.

Roposo sendiri telah menjadi aplikasi video pendek terpopuler di India, dengan lebih dari 33 juta pengguna aktif bulanan yang menghabiskan rata-rata 20 menit sehari untuk mengkonsumsi konten di berbagai genre dalam lebih dari 10 bahasa. Aplikasi ini telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Google Play Store.

Tak lupa dengan aplikasi video pendek Moj, yang dimiliki oleh ShareChat. Perusahaan itu menerima suntikan dana sebesar US$ 40 juta atau sekitar Rp 571 miliar pada September lalu dari Twitter Inc dan Lightspeed Ventures.

Masih ada dua lagi aplikasi 'tiruan' TikTok di India yakni Chingari dan Mitron yang mulai populer. Kedua aplikasi itu dikabarkan telah menarik perhatian sejumlah investor.

Sebagai informasi, pada 15 Juni lalu di mana ada bentrok antara pasukan militer India dan China menyebabkan kematian 20 tentara India. Sebagai pembalasan, pemerintah India melarang TikTok dan sederet aplikasi China lainnya sejak 29 Juni 2020 dengan alasan masalah keamanan nasional.

TikTok yang dimiliki ByteDance adalah pemain dominan di ruang aplikasi video pendek India. Pada Juni, TikTok tercatat memiliki 167 juta pengguna aktif bulanan dari total perkiraan 180 juta pengguna di negara tersebut.

Larangan TikTok menciptakan kekosongan besar di pasar berbagi video pendek yang berkembang pesat. Oleh sebab itu, sederet perusahaan baruyang tumbuh di dalam negeri bergegas untuk memanfaatkan peluang besar ini.

Menurut firma konsultan RedSeer, pasar aplikasi berbagi video pendek tumbuh dengan pesat di India. Rata-rata jumlah pengguna aktif bulanan tumbuh 9 kali lipat dari 20 juta pada 2016, menjadi 180 juta dalam enam bulan pertama di tahun 2020. Laju pertumbuhannya adalah lebih cepat dari media sosial, yang tumbuh menjadi 300 juta pengguna bulanan dari 200 juta, dan YouTube yang pengguna aktif bulanannya naik menjadi 325 juta dari 150 juta pada periode yang sama. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com