Rabu, 19 Juni 2019

KONTAK PERKASA FUTURES | Libra-nya Facebook Dinilai Bisa Lahirkan Modus Penipuan Baru



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Setelah mulai ramai diberitakan lagi sejak Mei lalu, Facebook akhirnya mengumumkan cryptocurrency miliknya yang bernama Libra. Berbasis blockchain, Libra digadang-gadang bakal menjadi mata uang arus utama, tak ubahnya seperti dolar Amerika Serikat.

Meski demikian, sebelum ia dapat sampai ke tahap itu, aspek keamanan di dalamnya masih mengundang banyak keraguan dari sejumlah pihak. Salah satunya datang dari Henry Liu, Managing Partner YGC, perusahaan yang fokus pada transaksi kartu kredit berbasis cloud. Ia menenkan pada keterbukaan dari dompet digital tersebut.

Menurutnya, orang-orang diberi jalan untuk membuat aplikasi yang dapat menerima pembayaran menggunakan cryptocurrency tersebut melalui platfotm open-source dari Libra. Dimungkinkannya dompet mata uang kripto ini untuk berkembang menggunakan cara tersebut, menurut Henry, adalah eksperiman yang belum teruji.

Satu yang menjadi perhatiannya adalah bagaimana penyedia dompet digital itu melakukan verifikasi terhadap pengguna. Ia juga menanyakan bagaimana mereka bisa memastikan keamanan dari aplikasi-aplikasi yang baru lahir.

"Ini akan menjadi masalah jika para penipu mengambil keuntungan dari hal tersebut. Mereka (Facebook) tidak akan melakukan tindakan yang benar di awal, namun itu selalu menjadi motto bagi Facebook, bergerak cepat dan membuat kerusakan," tuturnya.

Kemudian ada Ben Tsai, Presiden Wave Financial, firma keuangan yang fokus pada investasi berbasis blockchain, yang mengaku khawatir akan munculnya modus penipuan baru melalui Libra. Hal ini terkait dengan modus penipuan bernama wire fraud.

Itu merupakan modus yang ditandai dengan tindakan penipu dalam meyakinkan korbannya untuk mengirim uang secara cepat. Sederhananya, ini mirip dengan modus "mama minta pulsa".

Dari lebih dari 2 miliar pengguna Facebook, tentu tidak semuanya paham dengan konsep cryptocurrency. Dari situ, pengguna Libra rentan akan metode-metode penipuan yang dikembangkan dari konsep wire fraud di atas.

Meski demikian, Ben memiliki optimisme tersendiri terhadap Libra. Menurutnya, mata uang digital tersebut dapat memiliki kemampuan untuk membatalkan transaksi yang dilakukan dan mengembalikannya ke pengirim berkat infrastruktur blockchain sebagai fondasinya.

"Ini berarti, kesalahan, pencurian, atau perampokan bisa diputar ulang dan pengguna akan mendapatkan uangnya kembali secara penuh," kata Ben memungkas, sebagaimana kutip dari CNBC, Rabu (19/6/2019). KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES

5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES

6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES

7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar