Rabu, 01 Juli 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Setelah TikTok dkk, India Pertimbangkan Cekal Huawei



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - India mempertimbangkan untuk melarang Huawei berpartisipasi dalam pengadaan jaringan 5G di negaranya. Padahal beberapa bulan yang lalu mereka telah mendapatkan lampu hijau untuk melakukan uji coba 5G di India.
Kabar ini datang setelah pemerintah India memutuskan akan memblokir 59 aplikasi asal China, termasuk TikTok dan WeChat, karena dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.

Dikutip dari CNBC, Rabu (1/7/2020) sebagai bagian dari diskusi tersebut, menteri-menteri India juga membahas rencana peluncuran 5G.

Mereka juga membahas apakah perusahaan penyedia peralatan telekomunikasi asal China seperti Huawei dan ZTE diizinkan untuk berpartisipasi dalam proyek ini.

Padahal pada Desember lalu, pemerintah India telah mengizinkan vendor telekomunikasi mana pun untuk berpartisipasi dalam uji coba 5G. Tapi dari laporan terbaru ini, pemerintah Negeri Sungai Gangga sepertinya berubah pikiran.

Research Director Counterpoint Research Neil Shah mengatakan pertimbangan ini tentu diambil mengingat hubungan India dan China yang semakin menegang. Shah mengatakan Huawei dan ZTE kemungkinan akan rugi besar jika pemerintah India benar-benar melarang mereka.

"Sengketa China-India, digabung dengan tekanan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, kemungkinan memaksa pemerintah (India) berpikir untuk mengadopsi strategi mirip seperti Amerika Serikat untuk membalas dengan cara yang akan sangat melukai China," kata Shah kepada CNBC.

Kehadiran Huawei di industri telekomunikasi India memang cukup besar. Dua operator besar di India, Bharti Airtel dan Vodafone India, menggunakan beberapa vendor untuk jaringannya termasuk Huawei.

Peralatan telekomunikasi Huawei juga mencakup sepertiga dari jaringan Bharti Airtel dan 40% dari jaringan Vodafone Idea, berdasarkan data Counterpoint Research.

Jika India benar-benar akan melarang Huawei, maka posisi raksasa asal China ini makin tersudut. Setelah dicekal oleh AS hingga setidaknya tahun depan, mereka juga tidak bisa lagi beroperasi di negara dengan populasi kedua terbanyak di dunia. KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar