Selasa, 14 Juli 2020

PT KONTAK PERKASA | Sakit Kepala Berkepanjangan? Waspada Tumor Otak!



PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Sakit kepala adalah penyakit yang cukup lumrah terjadi di masyarakat. Biasanya dengan minum obat pereda sakit kepala atau istirahat yang cukup, sakit kepala bisa mereda. Namun, bagaimana bila sakit kepala terjadi terus-menerus dan tidak kunjung membaik dengan obat? Kondisi seperti ini tidak boleh dianggap remeh, karena ada potensi tumor otak mengincar Anda.
Dokter spesialis bedah saraf Siloam Hospitals Lippo Village, DR. dr. Julius July, SpBS., Mkes., IFAANS, menerangkan bahwa tumor otak bisa terjadi ketika terdapat mutasi sel-sel dalam otak yang tidak sempurna dan imunitas tubuh yang lemah. Tumor otak memiliki dua jenis gejala, yaitu gejala umum dan khusus. Beberapa gejala umum penyakit ini sering dianggap remeh masyarakat.

"Secara umum, terdapat dua gejala tumor otak. Satu, apapun yang tumbuh di kepala akan menyebabkan tekanan tinggi di dalam kepala yang mengakibatkan sakit kepala. Selain itu, muntah, kejang, mata buram, dan pendengaran terganggu adalah beberapa contoh lainnya. Terdapat pula gejala khusus tumor otak yang sangat tergantung pada lokasi tumor itu berada," jelas dr. Julius di Siloam Hospitals Lippo Village Tangerang, Banten, belum lama ini.

Sakit kepala karena tumor memiliki ciri berbeda dengan sakit kepala biasa. Umumnya, sakit kepala karena tumor tidak bisa hilang dengan minum obat.

"Terdapat beberapa ciri khas sakit kepala karena tumor. Yang pertama, tidak mempan dengan obat. Selain itu, rasanya sakit sekali karena tekanan yang terus meningkat atau persistent. Kedua, rasa berat di saat kita tidur atau disebut night headache. Hal ini dikarenakan pada saat kita tidur CO2 relatif terakumulasi dalam tubuh. Pengaruh gas dalam tubuh membuat pembuluh darah mekar sehingga volume meningkat dan menambah sakit kepala. Jika biasanya sakit kepala ringan bisa hilang dengan sendirinya ketika dibawa tidur, tidak demikian untuk sakit kepala karena tumor," lanjut dr. Julius.

Ciri lainnya adalah muntah di pagi hari tanpa diawali mual atau disebut muntah proyektil yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di batang otak. Sedangkan untuk ciri khusus, sangat tergantung lokasi tumor di otak dan pertumbuhan tumor.

Jika Anda memiliki salah satu dari ciri-ciri umum di atas, segeralah periksakan diri ke rumah sakit. Terdapat beragam cara penanganan tumor otak, tergantung jenis tumor yang diderita dan seberapa cepat tumor terdeteksi. Deteksi tumor dapat dilakukan dengan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

"Jenis pengobatan tumor dapat berbeda, semua sudah ada prosedur standarnya. Misalnya, pengobatan jenis glioma tentu akan berbeda dengan jenis limfoma ataupun meningioma.," tutur dr. Julius.

Lantas, kenapa tumor otak dapat muncul? Tumor otak terjadi karena beberapa hal, antara lain faktor pemicu atau kesalahan genetik. Namun, masyarakat bisa melakukan beberapa usaha pencegahan untuk melindungi diri dari kesalahan-kesalahan yang bisa menjadi penyebab tumor otak, seperti menjaga imunitas tubuh dengan konsumsi makanan berimbang, minum air yang cukup, dan tidur yang cukup.

"Imunitas tubuh dapat terganggu jika kita mengalami sleep deprivation atau kurang tidur dari 7 jam sehari dan berlangsung lama. Dalam jangka panjang, menurunnya imunitas tubuh dapat meningkatkan risiko munculnya kanker," ungkap dr. Julius.

Masyarakat juga dianjurkan untuk melakukan cek MRI setidaknya sekali dalam 10-15 tahun meskipun tidak ada keluhan khusus. Siloam Hospitals Lippo Village menyediakan fasilitas-fasilitas untuk pemeriksaan maupun penanganan tumor otak.

Siloam Hospitals Lippo Village dalam setahun bisa menangani pasien tumor otak hingga 1.000 orang. Selain itu, Siloam Hospitals Lippo Village juga menyediakan teknologi penanganan tumor terbaru yaitu dengan Gamma Knife Surgery, sebuah teknologi pengobatan tumor otak tanpa perlu adanya pembedahan otak.

Teknologi Gamma Knife Surgery bekerja dengan menggunakan sinar gamma yang ditembakkan dengan akurat langsung ke sel tumor di otak. Sinar gamma ini bekerja seperti pisau untuk merusak sel tumor otak.

Saat ini, hanya ada dua rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas Gamma Knife Surgery, salah satunya Siloam Hospitals Lippo Village. Penggunaan Gamma Knife Surgery bisa dilakukan pada jenis-jenis tumor tertentu, misalnya tumor yang memiliki batas tegas dan jinak.

"Tumor dengan batas tegas umumnya jinak, sehingga dapat menggunakan Gamma Knife untuk penanganan. Contohnya, tumor acoustic. Tumor jenisini batasnya jelas, lokasinya sudah tertentu, kita sudah tahu sifatnya, maka bisa ditembak dengan sinar gamma. Namun, untuk tumor ganas, misalnya glioblastoma, karena karakternya yang memiliki banyak kaki yang jauh ke mana-mana, umumnya tidak bisa kita tangani dengan sinargamma", ujar dr. Julius. PT KONTAK PERKASA

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar