Rabu, 12 Agustus 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Jadon Sancho Masuk Starting XI yang Gagal Digaet Ed Woodward di MU?



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Usaha Manchester United memboyong Jadon Sancho tampaknya sudah menemui jalan buntu. Jika memang demikian, ia akan masuk ke dalam starting XI yang gagal digaet Ed Woodward.
Sebelumnya, Manchester United tak juga menemui kata sepakat dengan Borussia Dortmund terkait nilai transfer Jadon Sancho. Padahal klub Jerman itu sudah menetapkan tanggal 10 Agustus di awal pekan ini sebagai tenggat waktunya.

Hal itu pada prosesnya membuat Direktur Keolahragaan Dortmund Michael Zorc menyebutkan rencana klubnya untuk mempertahankan Jadon Sancho di musim 2020/2021.

"Kami sudah merencanakan Jadon Sancho tetap ada di tim musim ini, keputusan itu sudah final," ucap Michael Zorc seperti dikutip Sportskeeda.

Memang hal itu masih 'rencana' sehingga tidak menutup kemungkinan Jadon Sancho tetap dapat bergabung ke Manchester United. Apalagi ada yang menilai bahwa pernyataan Dortmund semata hanyalah 'gertak sambal' karena tahu Setan Merah butuh pemain bersangkutan.

Namun, jika pada akhirnya Jadon Sancho memang tak kuasa digaet oleh the Red Devils, namanya pun akan masuk barisan pemain top yang sudah gagal digaet Ed Woodward selaku bos urusan transfer pemain.

ahkan, GiveMeSport mencatat bahwa kegagalan Ed Woodward itu bisa dijadikan starting XI sendiri. Mulai dari posisi kiper terkait usaha Man United menggaet Hugo Lloris di tahun 2015, sebagai alternatif jika saat itu David De Gea diboyong Real Madrid, sampai dengan kegagalan mendapat Erling Haaland dari RB Salzburg sehingga akhirnya disalip Dortmund.

Sehubungan dengan hal itu, Jadon Sancho pun bisa saja masuk menjadi pemain teranyar yang gagal digaet Ed Woodward. Berikut starting XI tersebut, dimodifikasi dari daftar GiveMeSport dengan menggantikan Gareth Bale, yang kabarnya juga sempat didekati Manchester United, dengan Erling Haaland. KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Selasa, 11 Agustus 2020

PT KP PRESS | Ini Pentingnya Otoritas Pengawas Pelindungan Data Pribadi



PT KP PRESS SURABAYA - Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam) mendorong pembentukan otoritas pengawas independen terhadap pelindungan data pribadi.
Elsam mengungkapkan, bila berbicara hukum pelindungan data pribadi, salah satu kepingan yang penting bekerja Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi adalah keberadaan independent supervisory authority atau otoritas independen pelindungan data pribadi.

Menyangkut otoritas independen pelindungan data pribadi ini merupakan lembaga yang berfungsi memastikan pelindungan data pribadi dan kepatuhan pengendali dan prosesor data, baik individu atau badan privat maupun lembaga publik terhadap hukum pelindungan data.

"Kenapa dia harus independen? karena memang hukum data pribadi secara ikthiar berlaku mengikat bagi sektor publik, dalam hal ini badan-badan pemerintah dan juga sektor privat, sehingga memastikan pelindungan yang memadai kepada subjek data. Bagi pemilik data pribadi, otoritas ini harus dibentuk sebagai sebuah lembaga publik yang independen terbebas dari kekuasaan politik, kontrol pemerintah, atau dari sektor swasta," tutur Deputi Direktur Elsam Wahyudi Djafar dalam webinar "Urgensi Otoritas Pengawas Independen dalam Perlindungan Data Pribadi", Senin (10/8/2020).

Wahyudi lantas mencontohkan model lembaga pengawasan tersebut serupa dengan Ombudsman, Komisi Informasi, Komnas HAM, hingga Otiritas Jasa Keuangan.

"Tetapi, sebagai catatan adalah otoritas pelindungan data tidak hanya berfungsi sebagai ombudsman, auditor, konsultan, pendidik penasihat kebijakan dan negosiator. Tapi juga, menegakkan hukum di Indonesia ketika aktor swasta atau publik melanggar RUU Pelindungan Data Pribadi," jelasnya. PT KP PRESS

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KP PRESS
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KP PRESS
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KP PRESS
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KP PRESS
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KP PRESS
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KP PRESS
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KP PRESS
detik.com

 

Senin, 10 Agustus 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Keren! Saat Suzuki Jimny Punya Tampang G-Class Versi Mungil



PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Sejak meluncur ke pasar, generasi terbaru Suzuki Jimny menjadi idaman hampir seluruh dunia. Variasi tampilannya pun bertebaran, produsen aftermarket bahkan ada yang menyediakan paket modifikasi dalam bentuk paket.
Di antara berbagai macam paket aksesori aftermarket, rata-rata dibuat untuk menyerupai SUV kelas menengah atas yang cukup menjadi favorit segmennya. Wald International baru-baru ikut meramaikan pilihan pemilik Jimny dengan paket aksesori Mercedes-Benz G-Class.

Bernama Black Bison Edition, Wald International membuat paket aksesori ini untuk membuat tampilan Jimny lebih berisi. Kit ini berisikan aksesori eksterior dan interior, serta satu set roda.

Pada bagian luar, Black Bison memberikan kap mesin berventilasi, gril yang dikelilingi lampu, dan pelat selip agresif di bagian depan. Sebuah batang lampu mengangkangi atap, dan suar spatbor besar menambahkan sentuhan agresif. Bagian belakang mendapat spoiler kecil yang disempurnakan sistem pembuangan samping khas G-Class.

Di dalam kabinnya ada beberapa tambahan menarik, termasuk A-pillar surrounds, segitiga berwarna mengelilingi pilar, serta beberapa pilihan roda kemudi berbalut kulit yang menampilkan cross-stitching merah. Sarung jok berwarna merah dijahit dengan pola berlian.

Pakey ban ditawarkan dengan pelek Vorsalino SUV 1pc cast / v11-c 15 inci atau 16 inci. Pelek itu dibalut dengan ban gambot yang semakin membuat Jimny tampak gemuk.

Wald tidak memberikan harga untuk kit secara keseluruhan, tetapi situs webnya mencantumkan harga masing-masing part. PT KONTAK PERKASA FUTURES

 

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com

 

Kamis, 06 Agustus 2020

PT KONTAK PERKASA | Sekuel Manga Inuyasa Segera Rilis, Ini Bocoran soal Putrinya



PT KONTAK PERKASA SURABAYA - Tak ada yang menyangka Inuyasha segera comeback di versi anime dan manga. Fans tercengang ketika mangaka (komikus) Rumiko Takahashi mengkonfirmasi kabar tentang ia sedang mengerjakan kisah cinta antara Inuyasha dan Kagome.
Sekuel yang hadir dalam bentuk manga dan animasi (anime) hadir setelah 11 tahun vakum sejak serialnya pada 2009 'Inuyasha - The Final Act'.

Cerita sekuel 'Yashahime: Princess Half-Demon' menceritakan tentang putri Inuyasha dan Sesshomaru bernama Setsuna.

Dilansir dari berbagai sumber, putri Inuyasha yang bernama Moroha berpakaian seperti ayahnya. Ia mengenakan jubah merah dan seragam.

Moroha digambarkan sang komikus mirip sekali dengan Inuyasha dan ibunya Kagome. Ia juga berambut hitam dan wajahnya sepenuhnya mirip dengan Kagome, tapi seringai jahat Moroha milik Inuyasha.

Setelah Moroha, ada Towa dan Setsuna yang berbeda warnanya. Si kembar anak dari Sesshomaru perawakannya mirip sekali. Towa berambut putih dan merah seperti ayahnya.

Setsuna berbeda dengan kakaknya. Perempuan itu mengenakan pakaian biasa pembunuh iblis. Ia berambut panjang cokelat dan merah serta diikat ke belakang layaknya ingin berperang.

Manga Yasahime: Princess Half-Demon dijadwalkan rilis dan tayang akhir tahun 2020. Tapi sejumlah manga yang rencananya terbit sepertinya mengalami penundaan karena pandemi COVID-19 yang masih mewabah.

Sebelumnya kabar mengenai sekuel Inuyasha diumumkan pada April 2020. Saat itu, komikus Rumiko Takahashi membicarakan soal perempuan yang melewati terowongan waktu yang dimasuki oleh Kagome.

"Seorang perempuan modern yang hidup di era Reiwa, siswa sekolah menengah berusia 14 tahun. Dia bepergian menggunakan terowongan waktu yang pernah digunakan Kagome," tulis keterangan dari seniman.

Beberapa gambar dari karakter sekuel juga diunggah. Ada putri Inuyasha dan Kagome, Moroha, serta gambar Putri Sesshomaru bernama Setsuna.

Karakter yang juga muncul di versi anime juga diunggah komikus ke Twitter dan fans Inuyasha antusias menunggu penerbitan sekuel manga dan animenya tayang. PT KONTAK PERKASA

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA
detik.com

Rabu, 05 Agustus 2020

KONTAK PERKASA FUTURES | Pendiri ByteDance Dukung Rencana Jual TikTok ke Perusahaan AS



KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Pendiri ByteDance Zhang Yiming membela rencananya untuk menjual bisnis TikTok di Amerika Serikat kepada Microsoft. Pembelaan ini dibuat setelah Zhang dan ByteDance dikritik oleh netizen China karena rencana tersebut.
Dalam surat internal kepada pegawai ByteDance di China, Zhang mengatakan netizen China salah paham soal situasi yang menimpa TikTok di AS. Ia juga mengatakan perusahaan menghadapi lebih banyak kesulitan di AS karena sentimen anti China yang terus berkobar.

"Saya sebenarnya memahami (kritik tersebut)," tulis Zhang dalam surat tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/8/2020).

"Orang-orang memiliki harapan yang tinggi terhadap sebuah perusahaan yang didirikan oleh orang China yang telah mengglobal tetapi memiliki sedikit informasi tentangnya. Dengan banyak keluhan kepada pemerintah AS, mereka cenderung mengecam kami dengan kritik keras," sambungnya.

Sejak kabar tentang rencana penjualan TikTok, kritik terhadap ByteDance terus mengalir di media sosial China seperti Weibo. Netizen China mengatakan mereka akan menghapus aplikasi buatan ByteDance seperti Douyin (TikTok versi China) dan agregator berita Jinri Toutiao.

Ajakan ini diserukan netizen China karena mereka percaya ByteDance terlalu cepat menyerah dengan tekanan dari AS. Netizen juga mendorong ByteDance untuk mengikuti cara Google, yang memilih keluar dari China saat diminta pemerintah menyensor hasil pencariannya, dan bukan menjual bisnisnya di China.

Zhang mengatakan banyak orang salah paham tentang situasi TikTok di AS. Ia mengatakan tujuan pemerintahan Donald Trump bukan memaksa TikTok menjual bisnisnya di AS lewat Committee of Foreign Investment in the U.S. (CFIUS) tapi untuk melarang aplikasinya, dan ada proses hukum yang terpaksa diikuti ByteDance.

Dalam surat internal lain kepada pegawainya, Zhang mengatakan ia telah mulai berdiskusi dengan perusahaan teknologi agar tetap bisa menawarkan aplikasi TikTok di AS.

Presiden Donald Trump awalnya tidak merestui niat Microsoft untuk membeli bisnis TikTok di AS, tapi ia kemudian berubah pikiran setelah penasihat dan politisi di Partai Republik mengatakan langkah ini akan menjauhkan pemilih berusia muda.

Setelah berbicara dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Trump kemudian memberikan restunya dan memberikan Microsoft waktu hingga 15 September untuk menyelesaikan perjanjian. Selain itu, Trump juga meminta agar pemerintah AS mendapat jatah dari pembelian tersebut. KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
detik.com