Rabu, 23 Januari 2019

KONTAK PERKASA FUTURES | Tiga Perusahaan akan Serap 150 Ton Buah Naga dari Banyuwangi


Foto: Ardian Fanani
 
KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Para petani buah naga di Banyuwangi telah mendapat kepastian pasar buah naga produksi mereka. Pasalnya, buah naga hasil panen akan diserap oleh beberapa perusahaan.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Suwandi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan kerjasama dengan tiga perusahaan untuk menyerap buah naga di Banyuwangi. Tiga perusahaan tersebut, yakni PT. Lumbung mineral, PT. Aneka Pangan Bergizi dan CV. Luhur.

"Dinas juga sudah turun tangan bahkan juga sudah bermitra dengan 3 perusahaan, itu realisasinya sampai 150 ton, 3 perusahaan itu ada di Banyuwangi," ujarnya, Selasa (22/1/2019).

Ia pun mengatakan bahwa para petani telah memasok 2 ton buah naga. Suwandi juga berkata, dalam sehari pihaknya mampu untuk menyerap hasil panen hingga 10 ton.

"Kemarin yang petani pasok baru 2 ton diambil semua, per hari sampai 10 ton juga sanggup," terang dia.

Bagi para petani yang ingin ikut bermitra dapat menghubungi Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi. Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan produk yang akan diklasifikasikan sesuai dengan kualitas buah.

"Makanya para petani yang belum tahu bisa hubungi dinas pertanian kabupaten banyuwangi, lebih praktis petani silahkan ke Dinas dan nanti dicek produknya kan ada gradenya juga," tutup dia.

Seperti diketahui, para petani buah naga asal Banyuwangi memprotes harga yang anjlok dengan cara membuang hasil panen ke aliran sungai. Namun, telah diketahui bahwa buah naga tersebut adalah yang tidak layak dikonsumsi atau reject.

Dibeli di atas harga pasar

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi Arief Setiawan mengatakan, kontrak pembelian tersebut berjumlah 150 ton buah naga. Kontrak ditandatangani petani dan pembelinya di Kantor Dinas Pertanian Banyuwangi, Senin kemarin (21/1/2019).

"Begitu kontrak ditandatangani, pengiriman bertahap langsung dilakukan. Terima kasih kepada Kementerian Pertanian yang ikut memfasilitasi kerja sama ini. Semoga ini membantu menstabilkan harga yang kini menurun," ujar Arief kepada detikcom, Selasa (22/1/2019).

Dari kontrak tersebut, pedagang membeli dengan harga Rp 5.000-6.000 per kg, di atas harga pasar yang sekitar Rp 2.000.

"Buah yang diambil adalah grade A dan B menyesuaikan kondisi. Kita dorong kontrak ini terus diperluas, karena bisa menjadi instrumen pengendalian harga ketika panen raya," terang Arief. KONTAK PERKASA FUTURES

Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES

2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES

5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES

6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES

7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar