Jumat, 26 November 2021

KONTAK PERKASA FUTURES | Bursa Jepang Berakhir Merosot Terendah Sebulan; Secara Mingguan Melemah 3 Persen




KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Indeks Nikkei Jepang merosot pada hari Jumat ke level terendah dalam sebulan karena varian virus corona baru yang ditemukan di Afrika Selatan meningkatkan alarm, sementara berita bahwa Beijing telah meminta raksasa China Didi untuk delist dari New York juga memperburuk suasana.

Indeks Nikkei jatuh -2,53% menjadi 28.751,62, penutupan terendah sejak 25 Oktober, dan mencatat penurunan harian terbesar dalam lebih dari lima bulan. Indeks Topix yang lebih luas turun -2,01% ke penutupan terendah enam minggu di 1.984,98.

Untuk minggu ini, Nikkei kehilangan -3,3%, sedangkan Topix turun -2,9%, menandai penurunan terbesar sejak minggu terakhir bulan September.

Varian, yang terdeteksi di Afrika Selatan, mungkin dapat menghindari respons kekebalan dan telah mendorong Inggris untuk segera memberlakukan pembatasan perjalanan di Afrika Selatan.

Berita itu menghantam saham terkait perjalanan, yang diuntungkan oleh lonjakan konsumsi domestik karena berhasil menahan virus, yang paling sulit.

Indeks saham maskapai Topix turun 5,4% ke level terendah tujuh bulan sementara indeks transportasi darat Topix , yang sebagian besar terdiri dari operator kereta, turun 2,9% ke level terendah satu tahun.

ANA Holdings turun 4,5% setelah maskapai mengumpulkan dana melalui penjualan obligasi konversi, sebuah langkah yang menyoroti kesulitan yang dihadapi industri.

Di antara operator kereta api, Keisei Electric Railway turun 6,3% menjadi yang berkinerja terburuk di Nikkei.

Kereta api Jepang Tengah kehilangan 3,3%, sementara Kereta Api Jepang Barat turun 3,2%.

Softbank Group anjlok 5,2% setelah Bloomberg melaporkan regulator China telah meminta eksekutif puncak raksasa ride-hailing Didi Global untuk menyusun rencana delisting dari New York Stock Exchange karena kekhawatiran tentang keamanan data.

Konglomerat Jepang adalah investor besar di perusahaan teknologi China yang terdaftar di AS, termasuk Didi dan Alibaba. KONTAK PERKASA FUTURES

vibiznews.com


Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | KONTAK PERKASA FUTURES

Tidak ada komentar:

Posting Komentar