Senin, 06 November 2023

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Harga Emas Turun seiring Pedagang Fokus pada Prospek Suku Bunga dan Geopolitik



PT KONTAK PERKASA FUTURES |  Harga emas turun setelah logam mulia sempat menguat di atas $2.000 per ounce pada hari Jumat menyusul data AS yang menunjukkan melemahnya pasar tenaga kerja.

Data nonfarm payrolls AS menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Oktober, sementara tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam hampir dua tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan bank sentral telah mengendalikan inflasi dan suku bunga mendekati puncaknya.

Para investor menyampaikan perkiraan mereka mengenai penurunan suku bunga Federal Reserve pada tahun depan, dan kini telah memperkirakan penurunan suku bunga pada bulan Juni, berdasarkan swap pricing. Suku bunga yang lebih tinggi umumnya berdampak negatif bagi emas batangan yang tidak berbunga.

Logam mulia masih naik lebih dari 8% setelah serangan Hamas terhadap Israel sebulan lalu. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan tak terduga ke Bagdad pada akhir pekan, memperluas diplomasi Amerika di Timur Tengah dengan tujuan mencegah penyebaran perang Israel-Hamas.

"Perang geopolitik di Timur Tengah yang mendorong kenaikan harga emas tampaknya tidak meyakinkan untuk mendorong suku bunga lebih jauh lagi," kata Priyanka Sachdeva, analis senior di Phillip Nova. "Kecuali emas mencatatkan penutupan dua kali berturut-turut di atas $2.010 per ounce, pintu menuju level tertinggi baru tetap tertutup."

Hedge fund telah merespons meningkatnya ketegangan dengan menambah taruhan bullish mereka di pasar emas Comex, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission. Sementara itu dana yang diperdagangkan di bursa mempertahankan kepemilikannya tetap stabil.

Harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi $1,987.39 per ons pada pukul 10:18 pagi waktu London. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,2%. Perak dan platinum juga melemah, sementara paladium naik. (Arl) PT KONTAK PERKASA FUTURES

Sumber : Bloomberg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar