Kamis, 15 Agustus 2019

PT KONTAK PERKASA FUTURES | Saling Lempar PUPR-Kemenkeu-Setneg soal Wisma Atlet Jadi Rumah PNS



PT KONTAK PERKASA FUTURES SURABAYA - Hampir setahun sudah gelaran Asian Games dan Asian Para Games 2018 usai. Waktu yang sama pula dirasakan oleh rumah susun Wisma Atlet Kemayoran tak ditempati oleh siapa pun alias kosong tak berpenghuni.

Padahal, rusun yang dibangun dengan menggunakan APBN sebesar Rp 3,7 triliun tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap dan mewah untuk sekelas rusunawa. Tak heran, karena saat itu Wisma Atlet Kemayoran dibangun dengan standar internasional yang disusun oleh International Olympic Committee (IOC).

Awalnya wisma atlet Kemayoran disiapkan untuk dijadikan rumah susun sewa untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Hal ini telah diproyeksi sejak wisma ini dibangun.

Namun kemudian peruntukannya berubah menjadi rusunawa khusus aparatur sipil negara (ASN) atau PNS dengan alasan masih kurangnya ketersediaan hunian rumah dinas yang bisa dimanfaatkan di Jakarta. Sementara untuk MBR, penyediaan hunian akan dilakukan di sejumlah rusun yang sedang dibangun di ibu kota.

Jalan Wisma Atlet Kemayoran bisa dipakai sebagai hunian PNS sendiri tidak pendek. Di tengah masa kampanye Pemilu 2019 hingga saat ini, nasib penghunian Wisma Atlet Kemayoran belum juga jelas lantaran proses serah terima aset dari Kementerian PUPR sebagai pelaksana pembangunan ke Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) sebagai pemilik aset tak juga rampung.

"Itu kewenangan Mensesneg sebagai pemilik aset, tolong tanyakan ke Setneg. PUPR hanya ditugaskan membangun rusun wisma atlet untuk event Asean Games dan Paragames. Selanjutnya sedang dilakukan proses serah terima aset bangunan ke Setneg," kata Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid kepada detikFinance, Kamis (15/8/2019).

Sebelumnya, Direktur Barang Milik Negara Ditjen Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Encep Sudarwan mengatakan peruntukan Wisma Atlet Kemayoran sebagai rumah dinas PNS telah final. Kementerian PUPR disebut tengah menghitung besaran tarif sewa yang akan dikenakan nantinya.

"Yang di Kemayoran sudah jelas diperuntukkan rumah ASN. Itu sewanya untuk ASN aktif saja," katanya saat ditemui di Gedung DJKN, Jakarta, Rabu (14/8) kemarin.

Pentarifan rusunawa untuk PNS sendiri bisa jadi berbeda dengan MBR. Peraturan Menteri PUPR Nomor 01/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rusun menyebutkan, jika tarif yang ditetapkan tidak dapat dijangkau oleh penghuni rusun, maka dimungkinkan bagi Pemerintah Pusat atau pemerintah daerah memberikan subsidi tarif sewa sesuai kewenangannya.

Pemeliharaan Wisma Atlet sendiri menelan biaya yang cukup besar. Kementerian PUPR bahkan harus menyediakan anggaran Rp 5 miliar untuk kebutuhan listrik dan air selama enam bulan di tahun 2019.

Kosongnya wisma atlet yang dibangun dengan biaya besar tentu menjadi kerugian bagi negara yang kehilangan potensi pemasukan uang sewa. Kekosongan Wisma Atlet juga bisa merusak fasilitas yang ada, terutama fasilitas mebel lantaran perawatannya kurang maksimal. PT KONTAK PERKASA FUTURES
 
Baca juga artikel lainnya
1. Bitcoin ‘Bikin Sakit’, Lebih Baik Pilih Emas | PT KONTAK PERKASA FUTURES
2. Investasi Emas Tetap Menggiurkan Sampai Kuartal Pertama 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
3. Investasi Masih Menarik Tahun 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
4. Menengok Prospek Bisnis Investasi di Tahun Politik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
5. Tahun 2018, Bisnis investasi Dinilai Tetap Menarik | PT KONTAK PERKASA FUTURES
6. 2018 Emas dan Dolar Pilihan Menarik untuk Investasi Berjangka | PT KONTAK PERKASA FUTURES
7. KPF: Bisnis Investasi Masih Menarik pada 2018 | PT KONTAK PERKASA FUTURES
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar